Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Pandemi Covid-19, Wakil Walikota Lhokseumawe Bantu Pedagang Beberapa Peralatan Usaha

Pandemi Covid-19, Wakil Walikota Lhokseumawe Bantu Pedagang Beberapa Peralatan Usaha
Wakil Walikota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad, saat menyerahkan bantuan kepada pedagang (doc. Fazil)

ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19) menyebabkan krisis ekonomi yang dialami beberapa pedagang di Kota Lhokseumawe. Menyikapi hal tersebut, Wakil Walikota Lhokseumawe, H Yusuf Muhammad SE MSM, menyerahkan bantuan peralatan usaha bagi pedagang dan kelompok usaha di Kota Lhokseumawe. Penyerahan peralatan tersebut dilakukan secara simbolis kepada 44 pedagang dan kelompok usaha pada Rabu (30/12) di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM).

Adapun bantuan yang diterima 44 pedagang dan Kelompok Usaha diantaranya adalah alat pemeras tebu, mesin jahit, mesin pembuat kopi, Kulkas Buah, dan peralatan membuat kue bagi kelompok usaha.

Wakil Walikota Lhokseumawe, Yusuf Muhammad menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari program pemberdayaan masyarakat di bidang perekonomian untuk usaha kecil yang sudah diprogramkan pada tahun 2019. Bantuan disalurkan setelah proposal para pemohon diferivikasi oleh dinas Terkait.

“Penerima bantuan itu tersebar dari empat kecamatan. Kita harapkan masyarakat yang menerima peralatan tersebut dapat berdaya guna dan bermanfaat kepada keluarga untuk berjualan, sehingga dapat meningkatkan penghasilan. Apalagi dengan kondisi saat ini ditengah perekonomian kita sedang anjlok akibat dari Covid-19,” ujar Yusuf Muhammad.

Kadisperindagkop dan UKM Kota Lhokseumawe, Ramli menerangkan bahwa sebelum bantuan itu disalurkan ada mekanisme yang dilakukan, pihaknya dan Inspektorat selaku konsultasi administrasi negara serta pihak terkait lainnya, secara bersama-sama memverifikasi proposal masing-masing penerima.

“Bantuan ini sumber anggarannya dari APBK berjumlah sekitar Rp 1 miliar lebih. Sedangkan sistem pemberiannya memang harus sesuai proposal yang diajukan setelah diverifikasi, karena pemohon proposal yang nomenklaturnya berupa uang tunai maka tidak bisa diberikan,” tutur Ramli.

Ramli mengharapkan agar program tersebut dapat berkelanjutan untuk tahun selanjutnya. Akan tetapi, tambah Ramli, apabila berlanjut maka bagi pedagang yang sudah menerima barang sekarang, nanti tidak bisa lagi diberikan dan harus merata kepada masyarakat lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut adalah Kepala Bappeda kota Lhokseumawe Salahuddin, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs Ikhwansyah dan para penerima bantuan tersebut. (*)

Editor: Darmawan