Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

279 Pecandu Narkoba Telah Direhabilitasi Oleh IPWL Pintu Hijrah

Ketua IPWL Pintu Hijrah, Dedy Saputra (doc. www.facebook.com/dedysaputrazn)

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Pintu Hijrah telah merehabilitasi 279 pecandu narkoba selama tahun 2019 untuk berbagai tingkatan umur. Demikian laporan tahunan IPWL Pintu Hijrah yang diterima acehsiana.com pada Kamis (16/1).

Berdasarkan laporan yang ditanda tangani oleh Ketua IPWL Pintu Hijrah, Dedy Saputra ZN SSosI tersebut, dari 279 pecandu, 225 orang diantaranya mendapat layanan rehabilitasi rawat jalan.  Sementara 54 orang pecandu diberikan layanan rehabilitasi rawat inap. Rehabilitasi rawat inap diberikan pada pengguna yang sudah masuk kategori addick atau pecandu berat. Layanan tersebut didukung dengan subsidi biaya rehabilitasi oleh Kementerian Sosial.

“Subsidi biaya rawat inap terhadap IPWL pintu Hijrah tahun 2019 diberikan sebesar Rp. 1.440.000/orang untuk 4 bulan dan hanya didapat oleh 40 orang saja. Sedangkan subsidi biaya rawat jalan diberikan Rp. 900.000/orang dan pintu hijrah mendapat pembiayaan subsidi sebanyak 115 Orang,” jelas Dedy.

Menurut Dedy, subsidi tersebut masih sangat rendah terutama dalam hal layanan rawat inap. Oleh karena itu, kata Dedy, pihaknya berharap agar pemerintah daerah juga ikut berkontribusi dalam hal anggaran. Terutama sekali, tambah Dedy, dalam memberikan pelayanan rehabilitasi terhadap pengguna yang dikategorikan miskin.

“Bayangkan masa basic program rehabilitasi sosial Pintu Hijrah itu 6 bulan dan subsidi yang ada hanya 4 (empat) bula saja. Sedangkan biaya hidup kita di panti itu normalnya Rp. 3.500.000 – 4.000.000/orang sementara subsidi hanya 1.440.000. Sisanya mesti dipikirkan oleh keluarga atau bantuan dari lembaga rehabilitasi bagi keluarga yang benar-benar tidak mampu,” ujar Dedy yang juga Ketua Pemuda Aceh Selatan (PAS) itu.

Lebih lanjut Dedy menambahkan bahwa jumlah pemakai sebanyak 279 orang yang mendapat layanan rehabilitasi Pintu Hijrah tersebar dari berbagai kabupaten/kota se Aceh. Mereka, terang Dedy, berumur antara 16-45 tahun dan sampai saat ini Januari 2020 IPWL Pintu Hijrah masih merehabilitasi sebanyak 36 orang secara rawat inap.

“Laporan akhir tahun seperti ini perlu kami sampaikan kepada publik sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas lembaga sebagaimana harapan semua orang. Karenanya dimana kekurangan kami berharap ada masukan dari masyarakat luas demi layanan yang lebih baik lagi ditahun 2020 ini. Ucapan terima kasih kami kepada semua pihak terutama dinas Sosial Aceh atas kerjasamanya selama ini,” tutup Dedy.

Berdasarkan penelusuran acehsiana.com, IPWL Pintu Hijrah merupakan satu-satunya rehabilitasi yang dibangun di Aceh dengan metode pemulihan berbasis Islam dan kearifan lokal Aceh. Dukungan dari berbagai kalangan sangat diharapkan untuk menyelamatkan generasi Aceh dari jeratan narkoba.

Editor: Darmawan