ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Warung kopi (Warkop) di Banda Aceh akan ditutup oleh Pemerintah Kota Banda Aceh dan dicabut izin usaha jika tidak menerapkan physical distancing (menjaga jarak). Kebijakan tersebut diambil guna mencegah penularan Coronavirus disease 2019 (Covid-19). Warkop harus mengatur jarak meja dan kursi minimal 1,5 meter sesuai dengan protokol kesehatan penanganan Covid-19.
“Izin usaha bisa saja kita cabut. Saya meminta petugas Satpol PP, Polisi, dan TNI untuk mengamankan kebijakan ini. Hal ini kita lakukan agar pemilik warkop, kafe, dan restoran punya kesadaran untuk mendukung upaya-upaya yang tengah dilakukan pemerintah dalam mencegah wabah Covid-19,” ujar Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman pada Minggu (12/4) di Banda Aceh.
Dikatakan Aminullah bahwa masih banyak warkop yang abai dengan physical distancing. Pengunjung warkop duduk berdekatan satu sama lain. Jika ke depannya, lanjut Aminullah, imbauan menjaga jarak tidak juga diindahkan oleh pemilik warkop, Pemkot Banda Aceh ingin menindak tegas.
“Warkop yang bersangkutan bakal ditutup guna mencegah penularan virus corona. Selain menerapkan physical distancing, warkop, kafe, dan restoran juga diminta untuk menyediakan tempat untuk cuci tangan (wastafel) atau hand sanitizer dengan jumlah yang memadai,” jelas Aminullah.
Kemudian sesuai seruan bersama Forkopimda Banda Aceh, Aminullah mengimbau pekerja dan pengunjung warkop untuk mengenakan masker. Aminullah juga mengimbau agar tidak terlalu berlama-lama berada di warung kopi.
“Dengan memakai masker, risiko penularan virus akan semakin kecil. Ini demi keselamatan kita semua,” terang Aminullah.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Aceh,
Kombes Pol Ery Apriyono mengatakan sejauh ini pihaknya sudah menurunkan
personel bersama Satpol PP dan TNI. Mereka berpatroli setiap malam ke tempat-tempat
keramaian seperti warung kopi.
“Mereka melakukan patroli secara bersama-sama supaya
mengimbau pengunjung menjaga jarak saat duduk di tempat keramaian,” kata
Ery dalam keterangannya.
Selain di Banda Aceh, kata Ery, sosialisasi juga dilakukan di
sejumlah daerah lainnya. Tim gabungan mengimbau masyarakat agar memakai masker
untuk melindungi diri dari penyebaran virus corona corona.
“Kegiatan ini akan terus dilakukan selama masa darurat
corona,” pungkas Ery.
Sejauh ini, sudah tidak ada pasien positif virus corona di
Aceh. Dari lima yang sebelumnya dinyatakan positif, empat di antaranya telah
sembuh dan satu orang meninggal dunia. (*)