ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Guna mengembangkan teknologi pengolahan minyak atsiri, Politeknik Aceh Selatan (Poltas) dan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala menjalin kerjasama. Penandatanganan Kerjasama dilakukan oleh Direktur Poltas, Dr Muhammad Yasar STP MSc dan Kepala Pusat ARC Unsyiah, Dr Syaifullah Muhammad ST Meng yang disaksikan Kepala Bappeda Aceh, Ir Helvizar Ibrahim MSi di kantor Bappeda, Banda Aceh, pada Senin (5/10).
Ketua tim riset ketel hybrid Poltas, Nuzuli Fitriadi ST MT yang juga Wakil Direktur Bidang Akademik tersebut, menjelaskan bahwa sebagai salah satu anggota konsorsium perguruan tinggi dalam percepatan pengentasan kemiskinan di Aceh, Poltas mempresentasikan inovasi ketel hybrid rancangannya dihadapan Kepala Bappeda untuk dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai perbaikan teknologi penyulingan minyak atsiri.
“Inovasi ini telah dihasilkan sejak tiga tahun yang lalu dalam bentuk prototype. Harusnya kalau tidak terkendala pandemi covid19, inovasi ini telah dapat diaplikasikan dalam sentra industri kecil menengah (IKM) Pala di Meukek Aceh Selatan,” ujar Nuzuli.
Dikatakan Nuzuli bahwa keunggulan ketel hybrid tersebut terletak pada sistem kontrolnya yang sudah terkomputerisasi, sistem pemanasan menggunakan water tube, mampu menghemat energi hingga 30 %, dan memiliki alternatif penggunaan bahan bakar listrik, kayu bakar dan briket. Namun, tambah Nuzuli, bahan bakar utamanya adalah menggunakan listrik. Alternatif lain tersebut hanya digunakan untuk antisipasi ketidakstabilan suplai energi listrik.
Kepala Bappeda Aceh, Ir Helvizar Ibrahim MSi, menerangkan bahwa Aceh dikenal sebagai daerah penghasil minyak Atsiri terbaik di dunia terutama jenis minyak nilam dan minyak pala. Oleh sebab itu, pungkas Helvizar, Pemerintah Aceh ingin menjadikan pengembangan atsiri ini sebagai salah satu fokus Pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.
“Selama ini melalui kerja sama dengan ARC Unsyiah, telah mampu mengangkat kembali potensi nilam Aceh. Kita menginginkan potensi pala juga harus mampu mengikuti jejak nilam. Melalui inovasi Poltas, diharapkan keinginan ini dapat terwujud,” tutup Helvizar. (*)
Editor: Darmawan