Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Kepsek di Aceh Utara Diresahkan oleh Oknum Mengaku Wartawan, Minta Uang hingga Rp 5 Juta

Kepsek di Aceh Utara Diresahkan oleh Oknum Mengaku Wartawan, Minta Uang hingga Rp 5 Juta
KCD Pendidikan Aceh Utara, Ahmad Yamani

ACEHSIANA.COM, Lhoksukon – Sejumlah kepala sekolah di Aceh Utara sangat diresahkan oleh ulah oknum yang mengaku wartawan dan melakukan pemerasan serta ancaman terhadap mereka.

Pelaku tersebut meminta uang dalam jumlah yang tidak tanggung-tanggung, yakni antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta lebih.

Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Aceh Utara, Ahmad Yamani, mengungkapkan hal ini dalam konferensi pers dengan sejumlah awak media pada Jumat (2/8) malam.

Ahmad Yamani menjelaskan bahwa di kabupaten tersebut terdapat 86 Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat. Ia menyatakan bahwa hampir sebagian besar kepala sekolah telah menjadi korban pemerasan oleh oknum yang mengaku sebagai wartawan tersebut.

“Baru-baru ini ada oknum berinisial AB. Dia meneror sekolah-sekolah di Aceh Utara dan bahkan hampir seluruh Aceh,” kata Yamani.

Yamani menambahkan bahwa modus operandi yang digunakan oleh pelaku adalah dengan mengangkat isu tentang dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Kepala sekolah ditakut-takuti dengan pemberitaan yang menuduh mereka tidak transparan atau menyalahgunakan anggaran tersebut.

“Sudah bertahun-tahun terjadi. Bahkan sangat meresahkan, hingga menimbulkan kegelisahan bagi kepala sekolah khususnya di Aceh Utara. Sehingga kami namakan pelaku wartawan ‘Dana BOS’,” ujar Yamani.

Menurut Yamani, akibat ulah pelaku ini, kualitas pendidikan di Aceh Utara terganggu. Kepala sekolah merasa terzalimi dan tidak nyaman, sehingga perlu diambil tindakan agar tidak semakin meresahkan.

“Jika kepala sekolah menuruti negosiasi dengannya, berita dugaan tersebut tidak dinaikkan, begitu pun sebaliknya,” tutur Yamani.

Yamani menambahkan bahwa pihaknya juga akan membawa perkara ini ke ranah hukum untuk memberikan efek jera kepada AB dan sejumlah oknum lainnya yang selama ini meneror serta mengancam kepala sekolah di Aceh Utara.

“Begitu banyak korban di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Aceh Utara. Ini benar-benar sudah sangat meresahkan,” pungkas Yamani.

Dalam kesempatan tersebut, Yamani berharap agar pihak berwenang dapat segera menindaklanjuti kasus ini sehingga kepala sekolah dapat bekerja dengan tenang dan fokus dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh Utara. (*)

Editor: Darmawan