ACEHSIANA.COM – Penjahat perang Israel melancarkan serangan udara ke Kota Rafah, Palestina, pada Jumat (9/2). Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 200 orang, termasuk 80 anak-anak dan 40 perempuan. Serangan Israel juga menghancurkan rumah-rumah, sekolah, masjid, dan fasilitas kesehatan di Rafah.
Penjajah Israel mengklaim bahwa serangan tersebut bertujuan untuk menghentikan roket-roket yang ditembakkan oleh Hamas dari Gaza. Namun, Hamas menuduh penjajah Israel melakukan pembantaian terhadap warga sipil yang tidak berdosa.
Serangan pelaku genosida Israel juga menargetkan ambulans dan petugas medis yang berusaha mengevakuasi korban. Beberapa ambulans dilaporkan rusak parah akibat bom penajjah Israel. Hal ini menyulitkan upaya bantuan kemanusiaan di Rafah.
Rafah adalah kota terbesar di Jalur Gaza selatan, yang berbatasan dengan Mesir. Kota ini merupakan tempat tinggal bagi sekitar 250.000 orang, yang sebagian besar adalah pengungsi Palestina. Rafah juga merupakan salah satu kota yang paling menderita akibat blokade penjahat perang Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 10 tahun.
Serangan penjajah Israel terhadap Rafah merupakan bagian dari operasi militer yang dimulai sejak 7 Oktober 2023. Operasi tersebut telah menewaskan lebih dari 14.800 orang di Gaza, dan melukai lebih dari 40.000 orang. Di sisi lain, penjajah Israel juga mengalami korban jiwa sebanyak 1.200 orang akibat serangan roket Hamas. (*)
Editor: Darmawan