Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Startup Reflect Orbital Jual Sinar Matahari di Malam Hari, Gunakan Cermin Raksasa di Atmosfer

Startup Reflect Orbital Jual Sinar Matahari di Malam Hari, Gunakan Cermin Raksasa di Atmosfer

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Sebuah startup inovatif bernama Reflect Orbital, berbasis di California, tengah membuat heboh dengan ide yang terdengar seperti fiksi ilmiah: menjual sinar matahari di malam hari menggunakan cermin raksasa yang ditempatkan di atmosfer Bumi.

Langkah ini dipromosikan melalui video yang diunggah di media sosial X (sebelumnya Twitter), di mana pendiri perusahaan, Ben Nowack, memamerkan teknologi tersebut.

Dalam video demonstrasi yang ditampilkan, Nowack memperlihatkan penggunaan aplikasi untuk mengendalikan cermin yang mampu memantulkan cahaya matahari.

Saat ia memilih lokasinya di aplikasi, wilayah sekitarnya tiba-tiba diterangi dengan intensitas cahaya yang menyerupai sorotan lampu stadion, membuat malam yang gelap gulita berubah menjadi terang benderang.

Namun, Reflect Orbital belum menjelaskan apakah video ini adalah simulasi atau rekaman nyata dari teknologi yang tengah dikembangkan.

Reflect Orbital menyatakan bahwa layanan “cahaya matahari sesuai pesanan” baru akan tersedia pada akhir tahun 2025.

Meski demikian, detail lebih lanjut mengenai biaya layanan ini, maupun perkiraan anggaran untuk meluncurkan satelit cermin pemantul cahaya matahari, masih belum diungkapkan oleh perusahaan.

Menurut laporan dari Futurism, Reflect Orbital merupakan perusahaan yang penuh misteri. Hingga saat ini, mereka belum meluncurkan satelit yang menjadi komponen utama dari model bisnis mereka.

Startup ini juga menyatakan bahwa proyek ambisius ini sedang dalam tahap awal dan mereka terus berupaya mewujudkannya.

Sebagai gambaran, proyek pemantulan sinar matahari bukanlah hal yang sepenuhnya baru. Pada 4 Februari 1993, Rusia berhasil meluncurkan eksperimen serupa dengan satelit Znamya.

Satelit ini memantulkan cahaya yang hingga tiga kali lebih terang dari bulan melintasi Samudra Atlantik, Eropa, dan berakhir di Rusia.

Meskipun pancaran cahaya hanya terlihat seperti bintang yang bersinar sebentar, hal ini membuktikan bahwa konsep tersebut mungkin terealisasi.

Dengan tujuan ambisius untuk membawa sinar matahari ke malam hari, Reflect Orbital tampaknya ingin mengubah konsep penerangan global, terutama di daerah-daerah yang membutuhkan sumber cahaya alternatif.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak yang menantikan realisasi ide ini dan dampaknya bagi kehidupan manusia.

Namun, masih banyak yang skeptis dan mempertanyakan realisasi proyek ini. Apakah Reflect Orbital benar-benar dapat memantulkan sinar matahari sesuai pesanan, atau apakah ini hanya mimpi besar yang masih jauh dari kenyataan? Hanya waktu yang akan menjawabnya. (*)

Editor: Darmawan