ACEHSIANA.COM, London – Perdana Menteri (PM) baru Inggris, Keir Starmer, melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Dalam percakapan tersebut, Starmer membahas pengakuan terhadap negara Palestina dan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (9/7), Starmer berbicara dengan Abbas dan Netanyahu pada Minggu (7/7) waktu setempat.
Dalam percakapan telepon itu, Starmer menekankan pentingnya mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Menurut juru bicara Downing Street, Starmer menegaskan komitmen Inggris dalam mengakui negara Palestina sebagai bagian dari proses yang menghasilkan solusi dua negara berdampingan dengan Israel.
Starmer menyebut pengakuan bagi negara Palestina sebagai “hak yang tidak bisa disangkal bagi rakyat Palestina”.
“Perdana Menteri memberikan informasi kepada Presiden Abbas mengenai prioritas-prioritas mendesaknya, termasuk mengamankan gencatan senjata, pemulangan para sandera, peningkatan dan percepatan bantuan kemanusiaan, dan dukungan keuangan untuk Otoritas Palestina,” demikian pernyataan yang dirilis kantor PM Inggris.
Starmer juga membahas pentingnya reformasi dan memastikan legitimasi internasional bagi Palestina.
“Perdana Menteri mengatakan bahwa kebijakannya sejak lama soal pengakuan untuk berkontribusi pada proses perdamaian tidak berubah, dan itu adalah hak rakyat Palestina yang tidak bisa disangkal,” imbuh pernyataan itu.
Dengan Netanyahu, Starmer menekankan bahwa gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza merupakan “kebutuhan yang jelas dan mendesak”.
Starmer berharap langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi ketegangan dan memajukan proses perdamaian di kawasan tersebut. (*)
Editor: Darmawan