Jalan yang berlumpur dan berkerikil adalah hal biasa. Terlebih dlm kondisi musim hujan sekarang ini, menghadapi banjir sembari menanti jemputan “Getek” (Boat Penyebrangan_bahasa lokal) adalah rutinitas yang harus kami jalani berangkat mengajar ke Sekolah.
Adalah SMAN 1 Sekerak Kab. Aceh Tamiang yang berada di wilayah kecamatan Sekerak bagian hulu l. Keberadaan Sekolah kami sebagai tumpuan, karena satu-satunya SMA Negeri di wilayah Kecamatan Sekerak Hulu, jalan yang belum sepenuhnya aspal dan harus 2x menyebrang, menaiki titian gantung melewati anak sungai dan menyebrang sungai besar dengan bantuan “getek” adalah satu-satunya akses yang memungkinkan.
Hari ini, kami mencoba ke sekolah namun gagal karena terhalang banjir pada pertengahan perjalanan di lahan perkebunan Sawit, sehingga kami mengikuti Dzikir bersama Via Zoom dr tepian air banjir. Kami tidak ingin mengeluh krn kami tahu bahwa para pejuang dan pendahulu telah mengalami hal yang jauh lebih sulit dari yang kami alami hari ini, kami hanya ingin mengabari kesiapsediaan Punggawa SMAN 1 Sekerak meskipun aral rintangan di hadapan. Ujar Supriadi, S.Pd kepsek Sekolah tersebut.
Ada rasa cemas akan keselamatan diri, karena ketika air sungai tinggi, sering sekali bongkahan kayu hanyut bersama derasnya air sungai yang dapat menjadi ancaman ketika menyebrang. Namum di sisi lain kami khawatir akan keadaan siswa kami yang pasti terkendala kegiatan PBM diseberang sana.
Kami hanya bisa bedo’a kepada Allah semoga senantiasa memberikan keringat langkah, kemudahan dlm beraktivitas dan keselamatan selama bertugas sembari berharap kepada pemerintah Aceh akan adanya perhatian ekstra untuk sekolah kami, baik dalam hal sarana maupun perasaan penunjang aktivitas KBM, mengingat beratnya medan dan sulitnya akses transportasi yang kami hadapi.
Ditambahkan keberadaan guru baru seperti Ira Puspita Sari, Muhammad Irwansa, Eva Tri Purnaningsih, Nurhijrah Nanda dan juga Hasan Basri serta Saparuddin dkk yang memiliki semangat mengajar, menyampaikan sebuah asa dan perhatian seperti peluang tunjangan terpencil yang dulunya sempat pernah ada, namun pada saat Tahun 2020 sekolah kami ini tidak lagi terdata sebagai sekolah terpencil.
Terakhir kami ingin menyampaikan ucapan Selamat Hari Pendidikan Daerah (HARDIKDA) ACEH KE 62, Terima Kasih kpd Para Guru Pendahulu, Pahlawan tanpa tanda Jasa, izinkan kami melanjutkan perjuangan mu, mencerdaskan kehidupan bangsa. Tutup segenap personil SMAN 1 Sekerak (*)
Editor: Hendra Er