Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

PBB Kecam Kekejaman Israel di Gaza

Qatar Mediasi Kesepakatan Israel-Hamas untuk Kirim Obat ke Gaza
Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan di Jalur Gaza

ACEHSIANA.COM – Israel Terus Bombardir Gaza, PBB Kecam Kekejaman Tak Berujung Para ahli hak asasi PBB mengatakan bahwa kondisi di Gaza sangat mengerikan dan tidak manusiawi, karena Israel tidak menghentikan serangan udara dan blokade terhadap wilayah tersebut. Serangan Israel di Khan Younis menewaskan 23 warga Palestina dan merusak dua rumah sakit.

Gaza terus mengalami krisis kemanusiaan yang parah akibat perang dan pengepungan Israel yang tak kunjung berakhir. Para ahli hak asasi manusia PBB mengeluarkan pernyataan bersama pada hari Selasa, yang mengatakan bahwa situasi di Gaza tidak ada bandingannya dalam hal jumlah korban jiwa dan kerusakan.

“Israel telah menghancurkan sistem pangan Gaza dan menggunakan makanan sebagai senjata melawan rakyat Palestina,” kata para ahli tersebut, yang mendesak Israel untuk menghentikan serangan udara dan membuka perbatasan untuk memasukkan bantuan kemanusiaan.

Mereka juga mengkritik “kegagalan menyedihkan” komunitas internasional untuk melindungi warga sipil di Gaza, yang telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007.

“Kami mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak segera untuk mengakhiri perang ini dan menjamin perlindungan internasional bagi rakyat Palestina,” ujar mereka.

Menurut kantor berita Wafa, setidaknya 23 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Khan Younis, sebuah kota di selatan Gaza, pada hari Selasa.

Serangan tersebut juga merusak Rumah Sakit Nasser dan Al-Amal, yang menyediakan layanan kesehatan penting bagi ribuan orang.

Video yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan warga Palestina yang mengungsi melarikan diri dari sekitar rumah sakit setelah pengeboman Israel.

Sementara itu, Israel mengatakan bahwa serangan-serangannya ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militer Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, dan mencegah peluncuran roket ke wilayahnya.

Sejak perang dimulai pada 6 Oktober 2023, lebih dari 2.000 warga Palestina dan 50 warga Israel tewas, sementara puluhan ribu orang mengungsi dari rumah mereka.

Perang ini juga telah menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas vital di Gaza, termasuk jaringan listrik, air, dan sanitasi, serta sekolah, masjid, dan kantor media.

PBB mengatakan bahwa lebih dari 90 persen penduduk Gaza tidak memiliki akses ke air bersih dan sanitasi yang memadai, dan lebih dari setengah juta orang membutuhkan bantuan kesehatan mendesak.

PBB juga mengatakan bahwa lebih dari 40 persen penduduk Gaza berisiko mengalami kelaparan akut, dan memperingatkan bahwa stok makanan dan bahan bakar akan habis dalam beberapa hari.

Upaya mediasi internasional untuk mengakhiri perang belum membuahkan hasil, karena Israel menolak untuk menerima gencatan senjata permanen tanpa persyaratan yang ketat.

Hamas, di sisi lain, menuntut penghentian serangan Israel, pembukaan perbatasan, dan pembebasan tawanan Palestina sebagai syarat untuk menghentikan roketnya.

Perang ini adalah yang terburuk sejak 2014, ketika Israel melancarkan operasi militer selama 50 hari di Gaza yang menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina dan 73 warga Israel. (*)

Editor: Darmawan