Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

OpenAI Perluas Akses dan Fitur untuk Pengguna ChatGPT Gratis, DALL-E 3 Kini Tersedia Secara Luas

Chatbot AI Bikin Kompetisi Microsoft dan Google Memanas
Ilustrasi chatGPT (doc. chapman.edu)

ACEHSIANA.COM, Jakarta – OpenAI terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna ChatGPT, baik untuk pengguna berbayar maupun gratis.

Sebelumnya, pengguna ChatGPT Plus menikmati akses lebih banyak fitur dibandingkan pengguna gratis. Namun, dengan perubahan terbaru, perbedaan tersebut semakin berkurang.

Salah satu perubahan besar yang diumumkan adalah akses terhadap DALL-E 3, model AI yang mampu menghasilkan gambar dari deskripsi teks, yang kini dapat dinikmati oleh pengguna ChatGPT gratis.

DALL-E 3 menawarkan peningkatan signifikan dalam hal detail dan resolusi gambar dibandingkan versi sebelumnya.

Kini, pengguna ChatGPT gratis dapat membuat hingga dua gambar per hari menggunakan DALL-E 3. Meskipun terbatas, fitur ini memberikan kesempatan bagi pengguna gratis untuk mencoba kecanggihan model ini sebelum memutuskan untuk beralih ke versi berbayar.

Sebelumnya, OpenAI telah meluncurkan fitur DALL-E 3 melalui Copilot bagi pengguna Windows, meskipun fitur ini dibatasi oleh sistem credits dan hanya bisa diakses oleh pengguna Windows.

Selain itu, OpenAI juga telah membuka akses bagi pengguna gratis terhadap fitur-fitur lain yang sebelumnya hanya tersedia bagi pengguna berbayar, seperti analisis gambar dan pemrograman, meskipun dengan beberapa batasan harian.

Tidak hanya melalui ChatGPT, OpenAI juga meluncurkan API baru termasuk DALL-E 3, model text-to-image yang sebelumnya hadir di ChatGPT dan Bing Chat.

API ini menawarkan berbagai opsi format, kualitas, dan resolusi gambar, mulai dari 1024×1024 hingga 1792×1024, dengan harga mulai dari USD0,04 per gambar yang dihasilkan.

Sama seperti versi sebelumnya, API DALL-E 3 dilengkapi dengan moderasi bawaan untuk mencegah penyalahgunaan.

Namun, berbeda dengan DALL-E 2, DALL-E 3 tidak mendukung pembuatan versi gambar yang diedit atau variasi dari gambar yang sudah ada.

Fitur ini dihapus untuk memastikan kualitas dan integritas gambar yang dihasilkan tetap terjaga.

Dalam perkembangan lain, OpenAI juga memperkenalkan API text-to-speech baru, yang diberi nama Audio API. API ini menawarkan enam suara preset—Alloy, Echo, Fable, Onyx, Nova, dan Shimer—yang dapat dipilih pengguna, dengan dua varian model AI generatif.

Menurut CEO OpenAI, Sam Altman, suara yang dihasilkan oleh Audio API jauh lebih alami dibandingkan dengan teknologi serupa yang ada di pasar saat ini, membuka peluang baru dalam penggunaan untuk pembelajaran bahasa dan asisten suara. Layanan ini ditawarkan dengan harga mulai dari USD0,015 per 1.000 karakter input.

Selain itu, OpenAI juga meluncurkan versi terbaru dari model pengenalan suara otomatis sumber terbuka, Whisper large-v3.

Model ini diklaim memiliki peningkatan kinerja dalam berbagai bahasa dan kini tersedia di GitHub, memberikan akses luas bagi pengembang yang ingin memanfaatkan teknologi ini.

Dengan berbagai pembaruan dan perluasan fitur ini, OpenAI memperlihatkan komitmennya untuk terus mendorong batasan teknologi AI dan membuatnya lebih inklusif serta mudah diakses oleh semua kalangan. (*)

Editor: Darmawan