ACEHSIANA.COM, Teheran – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengancam akan membalas Israel atas serangan udara yang menewaskan lima anggota Garda Revolusi Islam (IRGC) di Damaskus, Suriah. Raisi menyebut serangan itu sebagai kejahatan rezim Zionis yang tidak akan dibiarkan tanpa balasan.
Serangan udara Israel terjadi pada hari Sabtu (20/1) di lingkungan Mazzeh, Damaskus. Menurut media pemerintah Suriah, serangan itu menargetkan sebuah bangunan tempat tinggal. Iran mengatakan bahwa lima penasihat militer IRGC tewas dalam serangan itu.
Israel belum mengakui atau berkomentar tentang serangan itu. Namun, Israel sering melakukan serangan udara di Suriah untuk mencegah Iran dan sekutunya, seperti kelompok militan Hizbullah, memperkuat kehadiran dan pengaruh mereka di negara yang dilanda perang itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan bahwa Teheran memiliki hak untuk merespons “terorisme terorganisir rezim Zionis palsu pada waktu dan tempat yang tepat”. Ia juga mengutuk “eskalasi serangan agresif dan provokatif” yang dilakukan Israel.
Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan yang saling menuduh melakukan aksi sabotase dan pembunuhan terhadap pejabat dan ilmuwan penting di kedua negara. Hubungan antara kedua negara semakin tegang sejak Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran pada tahun 2018 dan memberlakukan sanksi ekonomi yang keras terhadap Iran. (*)
Editor: Darmawan