ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Departemen Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) bersama Pusat Riset Mekanisasi dan Perbengkelan Pertanian (Pusmeptan) menyelenggarakan kuliah tamu dengan tema “Ketahanan Pangan dan Pembangunan Pertanian”, pada Rabu (18/9).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Direktur Ko Kurikulum dan Kemahasiswaan Universiti Malaysia Sabah (UMS), Prof. Madya Jurry Foo, dan diikuti oleh lebih dari 100 peserta.
Dalam sambutannya, Ketua Departemen Teknik Pertanian USK, Dr. Muhammad Idkham, S.TP., M.Si., menyampaikan bahwa isu ketahanan pangan dan pembangunan pertanian merupakan masalah global yang terus berkembang dan semakin mendesak.
Menurut Idkham, masalah ini harus dipandang serius dan membutuhkan solusi nyata serta kolaborasi dari berbagai pihak.
“Isu ini sebenarnya sudah lama ada, tetapi perkembangannya terus dinamis. Masalah ketahanan pangan dan pembangunan pertanian membutuhkan perhatian serius untuk menemukan solusi yang tepat,” ujar Idkham.
Lebih lanjut, Idkham mengingatkan tentang gagasan yang pernah diutarakan oleh pendiri Pusmeptan USK, Alm. Prof. Dr. Ir. Yuswar Yunus, MP, terkait kebutuhan Aceh akan sebuah badan otoritas yang fokus pada sektor pertanian. Dulu, Prof. Yuswar menyebutnya sebagai BOPA atau Badan Otorita Pertanian Aceh.
“Gagasan ini penting untuk disuarakan kembali guna memperkuat upaya kita dalam menjamin ketahanan pangan, khususnya di Aceh,” imbuhnya.
Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Dr. Ir. Sugianto, Ph.D., dalam sambutannya turut memberikan apresiasi atas kolaborasi yang terjalin antara Departemen Teknik Pertanian dan Pusmeptan.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas, tetapi juga memberikan kontribusi pemikiran yang konstruktif bagi pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan.
“Saya sangat mengapresiasi inisiatif ini. Kegiatan seperti ini dapat menjadi wadah untuk memperkaya gagasan dalam membangun sektor pertanian yang lebih baik di masa depan,” kata Sugianto.
Dalam sesi pemaparan yang dipandu oleh moderator, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc., Prof. Madya Jurry Foo dari UMS menyoroti pentingnya regenerasi petani muda sebagai tulang punggung keberlanjutan sektor pertanian.
Menurut Jurry, Malaysia telah melakukan berbagai upaya untuk menarik minat generasi muda agar terjun ke dunia pertanian, salah satunya melalui program pengusaha pertanian dan perbankan pertanian.
“Di Malaysia, kami memiliki program insentif dan subsidi yang ditambah dengan bantuan permodalan melalui perbankan khusus untuk pertanian. Ini berhasil menarik minat generasi muda untuk terlibat di sektor pertanian, termasuk di dalamnya sub sektor perkebunan, perikanan, dan kehutanan, terutama pada hilirisasi produk,” jelas Jurry.
Jurry juga menekankan bahwa program-program tersebut merupakan langkah penting dalam menjaga keberlanjutan generasi muda tani dan mendukung kemandirian pangan di masa depan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ketua Pusmeptan USK, Dr. Muhammad Dhafir, ST., M.Si., Sekretaris Departemen Teknik Pertanian USK, Dr. Safrizal, ST., M.Si., serta Dekan Fakultas Pertanian Universitas Abulyatama Aceh, Dr. Elvrida Rosa, SP., MP.
Para peserta yang hadir sebagian besar berasal dari kalangan akademisi, peneliti, dan mahasiswa yang tertarik mendalami isu ketahanan pangan dan pembangunan pertanian.
Dengan adanya kuliah tamu ini, diharapkan dapat tercipta lebih banyak diskusi serta ide-ide inovatif dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan, khususnya di wilayah Aceh dan Indonesia pada umumnya. (*)
Editor: Darmawan