ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Aceh kembali berduka atas berpulangnya dua ulama kharismatik yang menjadi teladan dalam kehidupan beragama.
Kedua ulama tersebut adalah Abu Kuta Krueng dan Aba H Asnawi Bin Tgk Ramli atau yang lebih dikenal sebagai Aba H Asnawi. Keduanya meninggal dunia pada Kamis, 13 Februari 2025, dengan selisih waktu beberapa jam.
Abu Kuta Krueng menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, pada pukul 04.30 WIB. Kabar duka ini disampaikan oleh Tgk. Mujlisal melalui akun media sosialnya.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, telah berpulang ke rahmatullah Abu Kuta Krueng pada malam Kamis pukul 04.30 dini hari, 13 Februari 2025, di RSUDZA,” tulisnya.
Abu Kuta Krueng dikenal sebagai ulama tasawuf yang mendirikan Dayah Darul Munawwarah di Kuta Krueng pada tahun 1964.
Pesantren ini kini menjadi tempat belajar bagi ribuan santri dari berbagai pelosok negeri. Sebagai bentuk penghormatan dan untuk menjaga kesederhanaan, pihak Dayah Darul Munawwarah mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak mengirim papan bunga atau sejenisnya.
“Himbauan, kami sampaikan kepada saudara/i, bahwa Ponpes Darul Munawwarah tidak menerima papan bunga atau sejenisnya,” tulis akun resmi Dayah Darul Munawwarah Kuta Krueng.
Sementara itu, di hari yang sama, Aceh juga kehilangan ulama besar lainnya, Aba H Asnawi. Pimpinan Dayah Budi Lamno ini wafat di rumah duka pada pukul 10.00 WIB dalam usia 80 tahun.
Aba H Asnawi dikenal sebagai sosok ulama yang sangat dihormati. Beliau dikenal karena kesederhanaannya, sikap bersahaja, serta komitmen tinggi dalam membina para santri untuk menimba ilmu agama Islam.
Kepergian dua ulama besar ini menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Aceh. Namun, semangat dan ajaran mereka akan terus hidup dalam setiap langkah kehidupan umat Islam di Aceh dan Indonesia pada umumnya. (*)
Editor: Darmawan