ACEHSIANA.COM, Meureudu – Di tengah terbatasnya sumber daya alam, warga desa Lueng Bimba Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menunjukkan kreativitas turun temurun dengan mengubah daun pandan berduri yang banyak tumbuh di sekitar mereka, menjadi berbagai produk kerajinan tangan yang unik.
Salah seorang pengrajin, Nelly kepada acehsiana.com pada Kamis (28/3), mengatakan bahwa ayaman daun pandan berduri telah menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat Lueng Bimba.
“Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai gulma, kami melihat potensi yang bisa dikembangkan menjadi produk bernilai jual tinggi,” ujar Nelly.
Dikatakan Nelly bahwa proses pembuatan kerajinan ini melibatkan tahapan menyiangi, memilah, dan membesut daun pandan. Kemudian direbus dan dijemur.
“Setelah itu, daun pandan yang sudah kering diwarnai, dikeringkan lagi, dan dianyam menjadi produk akhir seperti tikar yang membutuhkan waktu berhari-hari,” jelas Nelly.
Geuchik Lueng Bimba, Baktiar Daud, menerangkan bahwa produk kerajinan ini tidak hanya populer di pasar lokal tetapi juga menarik minat wisatawan yang berkunjung ke Pidie Jaya sehingga membuka peluang ekonomi bagi warga desa.
“Kami mengapresiasi inisiatif warga dan berharap kerajinan ini dapat terus berkembang. Kami akan mendukung dan memfasilitasi warga agar kerajinan ini semakin dikenal luas dan menjadi ikon kebanggaan Pidie Jaya,” ungkap Baktiar Daud. (*)
Editor: Darmawan