Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

USAID Segar dan A Bee Honey Latih Warga Geureudong Pasee Budidaya Madu Kelulut

ACEHSIANA.COM, Lhoksukon – USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (Segar) Aceh dan A Bee Honey melatih earga desa Pulo Meuria Kecamatan Geureudong Pasee Kabupaten Aceh Utara budidaya madu kelulut. Pelatihan tersebut berlangsung pada pada tanggal 11 – 13 Agustus 2023 di Geureudong Pasee.

Koordinator kegiatan, Eha Jatnika, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut ditujukan kepada kaum Ibu dan pemuda sebanyak 40 peserta.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang budidaya madu kelulut atau madu linot. Daerah ini memiliki potensi yang sangat baik dalam Kawasan perkebunan madu kelulut karena didukung oleh kondisi geografis,” ujar Eha.

Dikatakan Eha bahwa Kawasan perkebunan dan hutan tersebut membuat vegetasi atau pakan lebah tersedia dengan baik.

Trainer A Bee Honey, Muhammad ST MEng dan Ridho Hafiz melatih para peserta hingga bagaimana memanen madu dan memasarkannya.

Kepala Desa Pulo Meria dan perangkat desa sangat mendukung kegiatan dan berharap kegiatan ini sukses agar masyarakat dapat melakukan budidaya lebah kelulut, minimal dapat mengkonsumsi sendiri sebagai obat.

Muhammad menerangkan bahwa antusias masyarakat dalam mengikuti kegiatan terlihat dari jumlah peserta yang hadir selama kegiatan, Muhammad menjelaskan dengan detil tentang lebah kelulut, morfologi, jenis dan tatacara budidaya serta teknik panen dan memperbanyak koloni.

“Pada hari kedua dan ketiga peserta  kami ajak untuk praktek langsung di lokasi budidaya dengan koloni lebah yang sudah disediakan. Rasa penasaran masyarakat Pulo Meria yang selama ini tidak mengenal lebah kelulut dan linot terjawab dengan pelatihan yang dilakukan,” sebut Muhammad.

Dikatakan Muhammad bahwa peserta secara langsung melihat proses bdudiaya dan melakukan panen madu dengan alat sedot di lokasi.

“Ternyata selama ini koloni lebah kelulut (linot) yang ada di Desa Pulo Meria, dijual keluar karena warga tidak mengetahui manfaatnya. Hari ini kita sudah tahu apa itu lebah kelulut dan bagaimana kita membudidayakannya, ternyata sangat mudah dan tidak repot demikian,” kata Muhammad.

Muhammad menambahkan bahwa beternak lebah kelulut (linot) itu sangat mudah dan nyaman. Ibu-ibu dan rekan-rekan hanya bermodal mau saja sudah bisa, karena pihaknya menyiapkan koloni sampai jadi, menyapkan tempat budidaya dan jaga koloni dari hama.

“Insya Allah akan panen, saya yakin karena kondisi desa ini sangat potensial. Untuk penjualan nanti kiat akan membantu mempromosikan dan jika bisa kita lakukan usaha ekonomi kreatif agar masyarakat tahu bahwa di Pulo Meria tersedia madu kelulut,” pungkas Muhammad.

USAID segar dalam pelatihan tersebut juga menghibahkan dua koloni kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai bahan percontohan bagi peserta untuk ditempatkan di area kantor Desa. Selanjutnya untuk keberlansungan program ini peserta diminta terus mencari sumber koloni untuk pengembangan.  (*)

Editor: Darmawan