ACEHSIANA.COM, Bandung – Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Cibiru bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) meluncurkan Edubot, sebuah inovasi teknologi pendidikan berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dirancang sebagai guru virtual untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif, adaptif, dan efisien di Indonesia.
Peluncuran Edubot berlangsung di UPI Kampus Cibiru, Kabupaten Bandung, Rabu (21/5/2025), dan disebut sebagai langkah awal dalam memperkenalkan teknologi AI yang dirancang khusus untuk kebutuhan pendidikan nasional, terutama dalam menghadapi tantangan informasi yang tidak akurat di internet.
Direktur UPI Kampus Cibiru, Prof (HC) Dr Deni Darmawan, menjelaskan bahwa Edubot hadir bukan untuk menggantikan guru, tetapi sebagai alat bantu pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas interaksi antara siswa dan materi pelajaran.
“Tujuan utama diluncurkannya engine AI Edubot adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan menyediakan akses ke sumber belajar yang berkualitas dan tepercaya. Edubot hadir sebagai robot guru virtual yang mampu menjawab pertanyaan siswa dengan referensi yang telah dikurasi oleh guru dan dosen ahli,” jelas Deni.
Salah satu keunggulan Edubot adalah kemampuannya beroperasi tanpa koneksi internet, karena berbasis server lokal. Ini sangat relevan untuk daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) yang memiliki keterbatasan akses internet. Aplikasi Edubot sendiri dapat digunakan melalui platform WhatsApp, Telegram, dan Line, serta sudah diimplementasikan di beberapa wilayah termasuk Kabupaten Mappi, Papua Selatan.
Dalam kolaborasi ini, UPI bertanggung jawab atas produksi dan kurasi konten pembelajaran untuk jenjang SD, SMP, dan SMA, sementara UI fokus mengembangkan konten untuk perguruan tinggi. Mitra industri, PT Instalasi Kecerdasan Buatan (IKB), mendukung pengembangan teknis dan distribusi Edubot ke sekolah-sekolah.
Founder PT IKB, Ismail Jabar, menambahkan bahwa Edubot penting sebagai solusi terhadap kelemahan AI global yang sering kali tidak sesuai dengan kurikulum Indonesia. “Edubot menghubungkan pertanyaan siswa ke konten berkualitas yang disusun para guru dan dosen ahli, bukan dari sumber yang tidak jelas,” ujar Ismail.
Sebagai bagian dari implementasi, UPI juga telah menjadikan beberapa sekolah sebagai pilot project, termasuk SMAN 1 Glagah Banyuwangi yang dinilai sukses menggunakan Edubot dalam proses pembelajaran.
Deni menutup dengan harapan besar agar Edubot dapat segera diadopsi secara luas di berbagai jenjang pendidikan. “Melalui inovasi ini, UPI Kampus Cibiru terus menunjukkan perannya sebagai pusat keunggulan dalam pengembangan teknologi pendidikan yang inklusif, relevan, dan berkelanjutan,” tegasnya. (*)
Editor: Darmawan