ACEHSIANA.COM, Medan – Dua guru di bawah naungan Dinas Pendidikan Aceh berhasil menorehkan prestasi akademik membanggakan dengan meraih gelar doktor di Universitas Negeri Medan (Unimed).
Mereka adalah Dr Jon Darmawan MPd, guru SMAN 7 Lhokseumawe, dan Dr Azhari MT, guru SMKN 1 Bireuen. Keduanya merupakan penerima Beasiswa Pemerintah Aceh yang disalurkan melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa investasi pendidikan melalui program beasiswa berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya di bidang pendidikan.
Tidak hanya menunjukkan komitmen Pemerintah Aceh dalam mencetak generasi pendidik unggul, tetapi juga memperkuat posisi Universitas Negeri Medan sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi yang konsisten menghasilkan lulusan doktor yang kompeten, inovatif, dan adaptif terhadap tantangan zaman.
Dr Jon Darmawan MPd, sukses mempertahankan disertasinya pada 25 Juli 2025 dengan judul “Pengembangan Model Emancipated Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa SMA”.
Disertasi ini menawarkan inovasi dalam pembelajaran yang sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka, dengan menekankan pada integrasi teknologi serta pemberdayaan guru untuk menciptakan pembelajaran yang merdeka, adaptif, dan berpusat pada siswa.
Penelitian ini dibimbing oleh Prof Dr Abdul Hasan Saragih MPd, sebagai promotor dan Dr Ridwan Abdullah Sani MSi, sebagai co-promotor.
Ujian disertasi ini melibatkan para penguji terkemuka yaitu Prof Dr Abdul Hamid K MPd, Prof Dr Harun Sitompul MPd, Prof Dr R Mursid MPd, serta Rektor Institut Teknologi dan Sains Padang Lawas Utara, Dr Sri Rahayu MPd. Ia resmi menjadi Doktor Teknologi Pendidikan ke-51 yang diluluskan Unimed.
Sementara itu, Dr Azhari MT, dinyatakan lulus dalam ujian terbuka pada 22 Juli 2025 dengan disertasi berjudul “Model Manajemen Sarana dan Prasarana SMK Berbasis Budaya Kerja Kaizen 5S”.
Disertasi ini memberikan kontribusi penting dalam pengelolaan fasilitas pendidikan vokasi, khususnya melalui penerapan prinsip budaya kerja industri Jepang yang dikenal dengan Kaizen 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke).
Pendekatan ini diyakini mampu menciptakan lingkungan belajar yang bersih, efisien, dan produktif di SMK. Disertasi Dr Azhari dibimbing oleh Dr Arif Rahman MPd, dan Dr Aman Simare-mare sebagai co-promotor, serta diuji oleh Prof Dr Yuniarto Mudjisusatyo MPd, Prof Dr Indra Kasih MOr, Dr Novita MPd, dan Dr Sherly SE MM. Ia tercatat sebagai Doktor Manajemen Pendidikan ke-154 dari Unimed.
Kedua doktor baru ini menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Pemerintah Aceh, khususnya BPSDM, atas kepercayaan dan dukungan penuh selama menempuh studi doktoral.
Mereka berharap capaian ini dapat memberi manfaat besar bagi pengembangan pendidikan di Aceh, serta menjadi motivasi bagi guru-guru lain untuk terus mengembangkan diri melalui pendidikan tinggi.
Peningkatan jumlah SDM pendidikan yang berkualifikasi doktoral merupakan prasyarat penting dalam membangun sistem pendidikan nasional yang unggul dan berdaya saing global.
Guru yang memiliki jenjang pendidikan tertinggi tidak hanya mampu melakukan transformasi dalam pembelajaran di kelas, tetapi juga dapat berperan sebagai agen perubahan di tingkat kebijakan dan kelembagaan.
Mereka menjadi motor penggerak inovasi kurikulum, pengembangan model pembelajaran berbasis teknologi, serta reformasi tata kelola pendidikan yang responsif terhadap kebutuhan zaman.
Keberhasilan Dr Jon Darmawan dan Dr Azhari menjadi cerminan bagaimana kolaborasi antara lembaga pendidikan tinggi, pemerintah daerah, dan individu pendidik dapat menghasilkan dampak luar biasa dalam membangun kualitas pendidikan Indonesia.
Selamat kepada Dr Jon Darmawan, M.Pd., dan Dr Azhari, M.T. Semoga kiprah keduanya semakin menginspirasi dan berdampak luas bagi kemajuan pendidikan di Aceh dan Indonesia. (*)
Editor: Khai