ACEHSIANA.COM. Aceh Besar – Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Tim yang dikerahkan diantaranya dosen dari Departemen Peternakan dan Kedokteran Hewan itu kembali menggelar program pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada peningkatan produktivitas sapi potong dan manajemen limbah peternakan berbasis zero waste.
Kegiatan ini menyasar kelompok Ternak “Beuna Hase” sebagai mitra binaanya, dan berlangsung di Desa Tanjung Selamat, Kabupaten Aceh Besar, pada Rabu (3/9/2025).
Adapun Pendanaan Program ini berasal dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Ditjen Risbang Kemdiktiristek.
Kegiatan kali ini mengusung tema “Optimalisasi Produktivitas Sapi Potong Berbasis Pakan Fermentasi Berkelanjutan dan Zero Waste Manajemen” diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc., IPU bersama tim akademisi yakni Prof. Dr. drh. Sugito, M.Si., Ir. Said Mirza Pratama, S.Pt., M.Si., IPM, Indra Wahyudi, S.Pt., M.Si., dan Ilham, S.Pt., M.Si.
Pada Pelatihan ini difokuskan pemanfaatan bahan lokal yang murah menjadi pakan konsentrat bergizi untuk mendukung pertumbuhan ternak, serta pengelolaan limbah padat ternak menjadi pupuk organik padat tricho-kompos. Inovasi ini merupakan bagian dari penerapan sistem zero waste untuk menciptakan peternakan berkelanjutan.
Agar hasil kegiatan lebih terukur, tim terlebih dahulu melakukan pre-test untuk mengukur pemahaman awal para peternak. Setelah itu, peserta diberikan materi sosialisasi dan pelatihan, baik teori maupun praktik lapangan tentang teknik pembuatan pakan konsentrat dan pengolahan limbah menjadi tricho-kompos.
Di akhir kegiatan, tim kembali melaksanakan post-test untuk menilai peningkatan pengetahuan serta keterampilan peternak. Dengan cara ini, efektivitas pelatihan dapat terlihat jelas sekaligus menjadi dasar evaluasi untuk pendampingan selanjutnya.
Ketua Kelompok Ternak Beuna Hase, Zulfitri, menyampaikan apresiasinya. “Kami merasa sangat terbantu dengan ilmu yang diberikan. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut demi peningkatan usaha ternak masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Samadi menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pelatihan singkat. “Kami akan terus melakukan monitoring untuk memastikan teknologi yang ditransfer benar-benar diterapkan dan berdampak nyata pada performa sapi potong,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, USK berharap dapat memperkuat peran perguruan tinggi dalam memberdayakan peternak rakyat, sekaligus menghadirkan solusi berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas dan menjaga ketahanan pangan nasional. (*)