Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Tiga Penjaga Penjajah Israel Tewas dalam Serangan Mematikan di Perbatasan Yordania

Seorang Perwira Israel Tewas dalam Pertempuran di Rafah

ACEHSIANA.COM, Yerusalem Palestina – Penjajah Israel menutup semua penyeberangan perbatasan dengan Yordania setelah serangan mematikan yang menewaskan tiga penjaga keamanan teroris zionis Israel di perbatasan Jembatan Raja Hussein (Jembatan Allenby), yang menghubungkan Tepi Barat yang diduduki dengan Yordania.

Insiden ini menandai serangan pertama yang datang dari Yordania sejak konflik Israel-Gaza yang dimulai pada bulan Oktober.

Menurut militer penjahat perang Israel, seorang pria bersenjata tiba di perbatasan dari kota al-Karameh di Yordania pada Minggu pagi (8/9) dengan mengendarai truk.

Pelaku kemudian melepaskan tembakan ke arah penjaga keamanan pelaku genosida Israel yang berjaga di daerah tersebut, mengakibatkan tiga orang tewas.

Ketiga korban diidentifikasi sebagai warga sipil penjajah Israel yang bekerja sebagai penjaga keamanan, bukan anggota militer atau kepolisian.

Militer kriminal Israel segera merespons dengan menembak mati penyerang, yang diidentifikasi oleh kementerian dalam negeri Yordania sebagai Maher Ziab Hussein al-Jazi, seorang penduduk Husseiniya, provinsi Ma’an di Yordania selatan.

Serangan ini terjadi di kawasan kargo komersial yang berada di bawah kendali teroris Israel, tempat truk-truk Yordania biasa menurunkan muatan menuju Tepi Barat yang diduduki.

Jembatan Allenby adalah salah satu dari lima penyeberangan darat penting antara penjajah Israel dan Yordania dan berperan krusial dalam perdagangan bilateral, terutama bagi lebih dari tiga juta warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat.

Akibat insiden tersebut, Jembatan Allenby ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan, menambah ketegangan di wilayah yang sudah bergejolak.

Serangan ini menambah daftar ancaman yang dihadapi penjahat perang Israel dari berbagai front setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang memicu eskalasi besar-besaran di Gaza.

Selain dari Gaza dan Tepi Barat, teroris zionis Israel juga menghadapi serangan dari kelompok Hizbullah di Lebanon, serangan drone dari kelompok Houthi di Yaman, serta kelompok-kelompok bersenjata di Suriah dan Irak, yang semuanya meningkatkan tekanan pada pelaku genosida Israel.

Penutupan penyeberangan perbatasan dengan Yordania memperkuat langkah keamanan penjajah Israel yang kini menghadapi ancaman dari front baru.

Keamanan di Jembatan Allenby, yang sebagian besar dikelola oleh penjaga keamanan swasta bersama pasukan Israel, dipertanyakan menyusul insiden ini. Jurnalis Al Jazeera, Nida Ibrahim, yang melaporkan dari Tepi Barat, menyebut serangan tersebut sebagai “pelanggaran keamanan yang sangat besar” mengingat pelaku mampu membawa senjata ke wilayah perbatasan yang seharusnya dijaga ketat.

Penembakan ini terjadi hanya beberapa hari setelah pasukan kriminal perang Israel menarik diri dari Jenin, Tepi Barat, menyusul operasi militer selama 10 hari yang menghancurkan infrastruktur kota, menyebabkan puluhan korban jiwa, serta menewaskan lebih dari 30 warga Palestina.

Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, lebih dari 600 warga Palestina di Tepi Barat tewas akibat operasi intensif teroris zionis Israel, sementara di Gaza, korban jiwa telah melebihi 40.000 orang.

Serangan militer kriminal Israel di Gaza terus menuai kecaman internasional dan tuduhan kejahatan perang. Penjajah perampok tanah Palestina, Israel, bagaimanapun, terus membela tindakannya sebagai bagian dari upaya untuk memerangi kelompok-kelompok bersenjata yang menyerang wilayahnya.

Pemerintah teroris zionis Israel belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kapan penyeberangan Jembatan Allenby akan dibuka kembali.

Ketegangan di kawasan ini diperkirakan akan terus meningkat, terutama dengan ancaman serangan yang kini juga datang dari Yordania. (*)

Editor: Darmawan