ACEHSIANA. COM – SIGLI – Tiga kepala sekolah di Aceh terbitkan buku bersama berjudul “Mencari Guru Sejati di Zaman Haro Hara.” Buku yang sudah di inisiasi sejak beberapa bulan yang lalu merupakan kumpulan artikel yang diterbitkan berbagai media, baik cetak maupun online di Aceh.
Kepala Bidang SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh Dr. Hamdani, M. Pd, saat diminta tanggapannya menyatakan, “Sangat senang para sekolah membagikan pengalamannya secara tertulis. Kita juga mendorong semua kepala sekolah dan guru memberikan pengalaman hidup mereka dalam bentuk tulisan. Karena akan terbangun wacana positif bagi dunia pendidikan. Selama ini kita terus mendorong para kepala sekolah untuk terus berkreatifitas dalam berbagai bidang termasuk dalam bidang penulisan yang kini dikerjakan oleh tiga kepala sekolah ini.”
Di bagian awal berisi beberapa tulisan Irwandi, M. Ag yang merupakan Kepala SMA Negeri Ulumul Quran Kabupaten Pidie, dalam tulisannya menulis tentang penting guru yang sejati di zaman haro hara. Pemilihan kata haro hara yang merupakan kata dari Bahasa Aceh yang bermakna keributan, tak menentu, yang dekat dengan kata disrupsi.
Dalam salah satu paragrafnya tulisannya menyatakan, “Hal ini menjadi penting disadari bagi semua kita yang sudah terlanjur menjadi guru atau memang panggilan jiwa menjadi guru. Karena menjadi guru bukan hanya jadi transpondent pengetahuan sebagai pengajar kepada peserta didik. Tapi lebih mulia dari itu adalah proses transfer nilai yang akan menjadi bangunan besar peradaban manusia yang akan datang.”
Selanjutkan beberapa tulisan dari Kepala SMK Jeunib, Feri Irawan, M, Si, yang menuliskan diantaranya berjudul, “Pendikar, Determinan Budaya Kerja Guru,”
tentang penting karakter yang kuat bagi guru dalam dunia kerja.
Dalam tulisannya Feri Irawan menjelaskan, ”Budaya kerja guru pada dasarnya merupakan nilai-nilai yang menjadi kebiasaan seseorang dan menentukan kualitas seseorang dalam bekerja. Nilai-nilai itu dapat berasal dari adat kebiasaan, ajaran agama, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Budaya kerja guru dapat terlihat dari rasa bertanggung jawabnya dalam menjalankan amanah, profesi yang diembannya, dan rasa tanggung jawab moral.”
Pada akhir buku ada beberapa tulisan Hasan Basri, MM, yang merupakan Kepala SMA Negeri Simpang Mamplam. Kepala Sekolah yang juga seorang orator saat menjadi mahasiswa di Abulyatama Banda Aceh ini juga telah menghasilkan beberapa buku tentang pendidikan. Dalam tulisannya menjelaskan, pentingnya sebuah ide dan rasa ingin tahu yang kuat bagi kehidupan akademik di sebuah sekolah.
Dia menjelaskan,”Ketika seorang guru sudah mulai muncul rasa penasaran terhadap aktivitas diri, berarti mereka sudah menjadi manusia kreatif, Hakikat Penasaran itu adalah munculnya perasaan tidak nyaman dengan sebuah kondisi dan situasi sehingga menstimulasi diri untuk keluar dari zona nyaman dalam istilah lain disebut juga Rasa ingin tahu,” Buku diterbitkan oleh penerbit jejak publisher yang beberapa kali sudah menerbitkan buku penulis Aceh.
Tiga Kepala Sekolah Aceh Terbitkan Buku Bersama
