Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Teknik Pertanian USK Gelar ICATES 2024 secara Hybrid, Hadirkan Pembicara dari Enam Negara

Teknik Pertanian USK Gelar ICATES 2024 secara Hybrid, Hadirkan Pembicara dari Enam Negara

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Departemen Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menyelenggarakan konferensi internasional bergengsi, International Conference on Agricultural Technology, Engineering, and Environmental Science (ICATES), pada Kamis (19/9).

Acara ini berlangsung secara hybrid, dengan sesi offline di Oasis Atjeh Hotel, Banda Aceh, dan online melalui platform Zoom.

Menurut Ketua Panitia, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc, ICATES tahun ini diikuti oleh peserta dari enam negara: Indonesia, Malaysia, Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan Filipina.

Total peserta mencapai 200 orang, di mana 100 peserta hadir secara langsung di Banda Aceh, dan 100 lainnya mengikuti secara daring.

“Panitia menerima 104 artikel, dengan 99 artikel dipresentasikan secara paralel oleh para presenter dari berbagai negara,” ungkap Yasar.

Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi ajang penting untuk berbagi pengetahuan dan inovasi di bidang teknologi pertanian, teknik, serta ilmu lingkungan.

ICATES 2024 menghadirkan beberapa keynote speakers ternama dari dalam dan luar negeri. Staf Khusus Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Sam Herodian, MS, Direktur Kokurikulum dan Kemahasiswaan Universiti Malaysia Sabah, Prof. Madya. Jurry Foo, serta Dosen Universiti Malaysia Pahang, Ts. Dr. Nurul Nadrah, hadir secara offline di Banda Aceh untuk memberikan pemaparan langsung.

Selain itu, pembicara internasional yang hadir secara daring melalui Zoom adalah Prof. Garry R. Sand dari University of Minnesota, Amerika Serikat, dan Prof. Dr. Peter Eisner dari Fraunhofer Institute, Jerman.

Dalam pemaparan mereka, para pembicara membahas topik-topik penting seperti inovasi dan teknologi pertanian, peran wanita tani, perubahan iklim, pengelolaan sumber daya air, dan bioekonomi.

Sam Herodian memaparkan tentang inovasi di bidang teknologi pertanian yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan.

Sementara itu, Jurry Foo mengulas mengenai peranan wanita tani dalam pembangunan sektor pertanian. Ts. Dr. Nurul Nadrah mengupas tentang dampak perubahan iklim terhadap pertanian global.

Prof. Garry R. Sand berfokus pada pengelolaan sumber daya air, sedangkan Prof. Peter Eisner menyampaikan pentingnya bioekonomi dalam keberlanjutan pertanian.

Dengan tema “Integrating Technology, Engineering, and Environmental Aspects for Sustainable Agriculture,” konferensi ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan harapannya agar ICATES terus menjadi program tahunan yang mampu mendorong pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi antarnegara.

“ICATES telah membangun reputasi yang baik sebagai salah satu konferensi internasional yang selalu ditunggu oleh peserta dari dalam dan luar negeri. Kami berharap kegiatan ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” ujar Prof. Agussabti.

Konferensi ini ditutup oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Prof. Ir. Sugianto, Ph.D., yang juga menyatakan optimisme bahwa kolaborasi antarnegara dan berbagai institusi dalam ICATES akan terus berkembang.

Yasar menambahkan bahwa ICATES 2024 diselenggarakan secara kolaboratif dengan berbagai pihak, termasuk Fakultas Teknik Sipil Universiti Malaysia Pahang yang bertindak sebagai co-host. Beberapa institusi lain yang turut berkontribusi dalam acara ini adalah Pusat Riset Mekanisasi dan Perbengkelan Pertanian (Pusmeptan) USK, Atsiri Research Center (ARC) USK, Program Magister MPSDA USK, Magister MPL USK, Pusat Riset Kopi dan Kakao USK, Biochar and Sustainable Tropical Forest Research, Ikateta USK, Perteta Aceh, Pispi Aceh, Pemuda ICMI Aceh, serta LKPPL.

Dengan kolaborasi yang kuat dan topik yang relevan, ICATES 2024 berhasil menciptakan ruang diskusi yang produktif bagi akademisi, peneliti, dan praktisi untuk membahas tantangan dan peluang di sektor pertanian global. (*)

Editor: Darmawan