ACEHSIANA.COM, Idi-SMAN 2 Birem Bayeun kedatangan tamu istimewa: Nurdin, S.Pd., MA, seorang aktivis pendidikan ternama dari Aceh Timur yang biasa disebut Babeh.
Babeh adalah sosok penting di balik pendirian organisasi profesi Ikatan Guru Indonesia wilayah Aceh.
Meski sibuk sebagai mahasiswa doktoral yang sedang menyelesaikan disertasi, Babeh menyempatkan diri untuk berbagi praktik baik dengan guru dan tenaga kependidikan SMAN 2 Birem Bayeun.
Kehadiran Babeh bukan hanya sekadar kunjungan, tetapi merupakan kegiatan yang bermakna dengan tujuan menumbuhkan benih literasi dan membahas transformasi sekolah reguler menjadi sekolah smart pedesaan.
Babeh berpendapat bahwa di era digital saat ini, sekolah pedesaan memiliki peluang berkembang yang sama dengan sekolah perkotaan.
Selama sekitar lima jam, guru dan tenaga kependidikan SMAN 2 Birem Bayeun dengan serius mendengarkan paparan materi dari Babeh, yang disertai dengan pengalaman luar biasa di dunia pendidikan yang beliau peroleh baik dari dalam maupun luar negeri.
Pada sesi ini, para guru dan staf juga diarahkan untuk merancang draft buku autobiografi.
Diskusi kelompok kemudian dilakukan untuk membahas visi misi sekolah, yang menitikberatkan pada penciptaan pembelajaran berkualitas, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa, serta kondisi yang diperlukan untuk memfasilitasi pengembangan keterampilan dan budaya yang dapat diandalkan.
Kegiatan ditutup dengan pemaparan Babeh tentang cara menciptakan dan melatih mindset, skill set, dan tool set untuk mengembangkan growth mindset yang melampaui batas perkembangan maksimal yang sangat diperlukan guru dalam mendidik generasi penerus bangsa sesuai dengan perkembangan zaman.
Kepala SMAN 2 Birem Bayeun, Syarifuddin, S.Pd, merespons positif praktik baik yang dilakukan oleh Babeh.
Babeh optimistis menyatakan bahwa keseluruhan materi yang disampaikan Babeh sangat sesuai dengan semangat guru di SMAN 2 Birem Bayeun.
Terutama mengenai growth mindset yang diyakini sudah dimiliki oleh sivitas akademika SMAN 2 Birem Bayeun.
Sebagai hasil dari pertemuan ini, nantinya akan diterbitkan sebuah buku autobiografi tentang berbagai pengalaman para guru di SMAN 2 Birem Bayeun. (*)
Editor: Darmawan
