ACEHSIANA.COM. SINABANG – Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Sinabang, Kabupaten Simeulue, mengadakan kegiatan In Hause Training (IHT), berkenan dengan program sekolah penggerak dan implementasi kurikulum merdeka belajar, berlangsung di ruang aula sekolah tersebut, pada Sabtu pagi (8/7/2023).
Acara in Hause Training itu diadakan berkenaan sekolah tersebut adalah salah satu SMA dari tiga sekokah jenjang SMA di Simeulue sebagai sekolah penggerak pilihan Kemendikbudrisrek.
Program sekolah penggerak ini merupakan upaya pemerintah untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang berdaulat, mandiri, berkepribadian melalui terciptanya profil pelajar Pancasila.
Selanjutnya, program sekolah penggerak itu sendiri fokus utamanya pada pengembangan hasil belajar peserta didik secara holistic, penguatan karakter dan peningkatan potensi akademik (literasi dan numerasi), tentunya diawali dengan peningkatan potensi sumber daya manusia dari kepala sekolah dan tenaga kependidikan di sekolah tersebut.
Kepala SMAN 1 Sinabang, Winda Safitri SPd MSi, kepada media pendidikan ini mengatakan, sebagai sekolah penggerak pihaknya berupaya untuk menerapkan kurikulum merdeka sesuai harapan kementrian pendidikan.
“In Hause Training ini dilaksanakan untuk mematangkan pemahaman warga sekolah tentang muatan dalam kurikulum merdeka belajar, sehingga nantinya akan ada pembaharuan yang lebih baik”. Jelas Pipit, sapaan akrab Winda Safitri.
Kegiatan IHT disekolah itu diikuti oleh seluruh guru, berlangsung sejak Sabtu , tanggal 8-Juli hingga 15 Juli 2023 mendatang.
Acara yang berlangsung selama 8 hari itu dibuka langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Simeulue, Al Amin SPd MSi.
Selanjutnya, Winda menambahkan, fasilitator dalam kegiatan IHT tersebut adalah tim komite pembelajaran, terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Fatmawati SPd dan Guru BK, Mariaton SPsi MPsi.
“Semoga semua guru dan siswa nantinya bisa memahami dengan baik mengenai program sekolah penggerak ini”. Harap Winda.
Prosesi pembukaan in hause training itu turut dihari oleh Ketua Komite, Herman Meuraxa, para Wakasek, guru dan karyawan. (*)
Kontributor : Alex Arao