ACEHSIANA.COM, Jakarta – Siswa saat ini banyak menggunakan aplikasi ChatGPT untuk mengerjakan tugas sehingga penggunaannya kurang bijak. Guru dapat mecegah penggunaan ChatGPT yang kurang bijak oleh siswa. Hal itu disampaikan Regional Vice-President Turnitin area Asia Pasifik, James Thorley pada Kamis (4/5) di Jakarta.
Menurut Thorley, artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT menimbulkan perdebatan di lingkungan pendidikan, khususnya dalam penyusunan sebuah karya tulis.
“Penggunaan AI untuk membuat sebuah tulisan memiliki risiko tumpulnya daya pikir kritis, di samping membuat karya itu sendiri tidak tulen. Namun, guru atau pendidik bisa mencegah peserta didik dalam pemanfaatan AI yang kurang bijak,” ujar Thorley.
Dikatakan Thorley bahwa guru perlu mengajarkan kemampuan menulis.
“Guru tetap harus fokus mengajarkan bagaimana supaya murid tahu bagaimana menulis dengan baik. Menurut saya kemampuan menulis sangat penting untuk kemampuan berpikir kritis, mulai dari membuat ide, menuliskan ide tersebut, dan membuat argumen darinya. Saya pikir ini penting untuk berpikir kritis,” sebut Thorley.
Thorley menambahkan bahwa penting bagi siswa supaya mampu menulis. Namun, penting pula agar anak didik memahami cara penggunaan AI.
“Tantangan dalam pendidikan adalah memastikan proses menulis tetap dilakukan,” ucap Thorley
Thorley menuturkan bahwa salah satu contoh bagaimana pemanfaatan ChatGPT dalam pembelajaran. Thorley mengaku pernah melihat pendidik yang memaparkan sebuah output ChatGPT dan meminta siswanya untuk menganalisis.
“Membuat siswa secara kritis menganalisis output ChatGPT adalah ide yang sangat bagus untuk guru,” tutur Thorley.
Thorley menerangkan bahwa AI memiliki potensi positif terhadap siswa dan masyarakat secara keseluruhan. Thorley menyarankan bahwa lebih baik masyarakat memahami dan mampu menerima teknologi baru sehingga dapat meminimalisir risikonya.
Di sisi lain Throley menegaskan bahwa memandang tidak penting AI seperti ChatGPT dari pembelajaran sama sekali hanya berpotensi menimbulkan risiko lebih besar.
Throley memungkaskan bahwa AI bukan saja akan digunakan di dunia sekolah di masa depan, bahkan sudah digunakan saat ini. Thorley menilai bahwa penggunaan AI yang tepat dan efektif serta pemahaman cara menulis harus diketahui. (*)
Editor: Darmawan