Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Seniman Simeulue Meriahkan Hari Puisi Nasional dengan Penuh Inspirasi

Kabupaten Simeulue Rayakan Hari Puisi Nasional dengan Penuh Inspirasi

ACEHSIANA.COM, Sinabang – Dalam rangka memperingati Hari Puisi Nasional, para seniman Kabupaten Simeulue menyelenggarakan sebuah acara yang penuh inspirasi di rumah Moris Mesasilae, penyair terkemuka dan penulis buku puisi “Ziarah Bathin”. Acara ini dihadiri oleh para seniman dan penggemar sastra lokal, yang bersama-sama merayakan dan mengapresiasi keindahan puisi, pada Minggu (28/4) di Sinabang.

Moris Mesasilae membuka pintu rumahnya untuk para seniman dan pecinta puisi, mengundang mereka untuk membacakan dan mendengarkan puisi-puisi yang telah ia tulis. Dengan suasana yang hangat dan penuh semangat, para tamu diperkenalkan dengan berbagai puisi yang sarat makna dan estetika.

“Puisi adalah jendela untuk memahami kehidupan dan merasakan keindahan,” kata Moris Mesasilae. “Melalui puisi, saya ingin berbagi pengalaman dan pemikiran saya.”

Acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperkuat ikatan antara seniman dan penggemar sastra di Kabupaten Simeulue, serta mendorong pertumbuhan minat terhadap sastra, khususnya puisi.

Dengan kata sambutan yang hangat, Moris Mesasilae menyampaikan harapannya agar generasi mendatang akan lebih memperhatikan seni budaya Indonesia, khususnya seni dari Simeulue. Beliau juga membacakan puisi karyanya yang berjudul “Negeri Mati Angin dan Sawit-sawit Itu”, yang memberikan pandangan mendalam tentang kehidupan di pedalaman.

Penampilan Syahira dan Salsabila, siswa SMA 1 Sinabang, yang membacakan puisi dengan penuh penghayatan, menambah kekhusyukan acara. Roby Satria, dengan alunan gitarnya, menambah suasana syahdu yang membius hati para pendengar.

Intan Mahalia membacakan puisi “Wasiat Leluhur”, yang mengingatkan akan pentingnya melestarikan nilai-nilai tradisional. Dewi Seragih dengan “Dedurah Ombak” dan Risdawani dengan “Surat untuk Kawan” turut menyentuh hati para hadirin. Citra dan Ida Panter juga tidak ketinggalan menyajikan puisi “Rumah Gadang” dan “Pelangi Kehidupan” yang sarat dengan harapan dan kegembiraan.

Acara ditutup dengan pembacaan puisi “Sungai Sinabang” oleh Moris Mesasilae, yang menyanjung keindahan alam dan kehidupan sehari-hari di Simeulue.

Perayaan Hari Puisi Nasional di Kabupaten Simeulue ini menjadi simbol kecintaan masyarakat terhadap sastra dan puisi, serta menjadi wadah inspirasi dan hiburan bagi komunitas seni. Semangat untuk menghargai dan merayakan kekayaan sastra diharapkan akan terus berkobar di hati masyarakat Simeulue. (*)

Editor: Darmawan