Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Seluruh Guru Madrasah Ditargetkan Terlatih Kurikulum Merdeka

Seluruh Guru Madrasah Ditargetkan Terlatih Kurikulum Merdeka
Plt Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Abu Rokhmad (doc. kemenag.go.id)

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Seluruh guru madrasah ditargetkan terlatih Kurikulum Merdeka. Hal itu disampaikan Plt Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Abu Rokhmad, pada Selasa (16/7) di Jakarta saat membuka Webinar Kurikulum Merdeka Seri 01.

Menurut Rokhmad, penerapan Kurikulum Merdeka pada madrasah masih berupa piloting dan belum semua menerapkan kurikulum.  Ditargetkan tahun depan akan diimplementasikan di seluruh madrasah. Oleh karena itu, lanjut Rokhmad, seluruh guru madrasah harus terlatih.

“Kurikulum ini diciptakan berdasarkan perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan juga perkembangan sosial masyarakat yang memang tumbuh dengan sangat cepat,” ujar Rokhmad sebagaimana dilansir kemenag.go.id.

Dikatakan Rokhmad bahwa mengelola pendidikan membutuhkan kreasi inovasi tiada henti. Oleh karenanya, Kurikulum Merdeka merupakan ikhtiar menyempurnakan kurikulum sebelumnya.

“Bapak ibu guru yang berada di garda paling depan dalam melaksanakan proses pendidikan dan berhadapan langsung dengan masyarakat, harus terus belajar,” pinta Rokhmad.

Rokhmad memperkenalkan aplikasi Pusat Informasi Pelatihan dan Pembelajaran (Pintar) yang digagas Pusdiklat Tenaga Teknis. Aplikasi tersebut, sebut Rokhmad, terdapat pelatihan-pelatihan yang mendukung kebutuhan pengembangan SDM guru dan juga pegawai lainnya.

“Nantinya para guru juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan mengenai penerapan implementasi Kurikulum Merdeka ini melalui aplikasi diklat online yang sudah dimiliki oleh pusdiklat teknis, melalui aplikasi Pintar,” imbuh Rokhmad.

Rokhmad meminta pengelola madrasah untuk melakukan modifikasi dan inovasi yang berkaitan dengan aspek sekolah dengan ciri khas keagamaan.

Sementara itu, Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Imam Safei menerangkan bahwa seminar tersebut merupakan bagian dari upaya menjadikan para guru sebagai pembelajar.

“Dengan terus belajar, kita akan mampu merespon isu baru dan kekinian, terutama yang terkait dengan profesi yang kita tekuni. Biarpun hebat dan berjejer gelarnya, kalau kita berhenti belajar kita akan tertinggal,” kata Imam.

Imam mengibaratkan para guru, widyaiswara, dan pengambil kebijakan sebagai powerbank.

“Kita kadang-kadang harus ngecas, kadang-kadang kita harus dicas. Maka perlu adanya pelatihan-pelatihan semacam ini. Ini yang namanya charging akademik,” tutur Imam.

Lebih lanjut Imam menambahkan bahwa Pusdiklat Tenaga Teknis melakukan terobosan dan inovasi melalui aplikasi Pintar. Aplikasi tersebut, tutur Imam, berupa Massive Open Online Course (MOOC) mengenai pelatihan-pelatihan yang menunjang kompetensi pegawai Kemenag.

“Melalui aplikasi Pintar, bapak ibu akan dapat lebih leluasa mengikuti program pelatihan yang ada di Pusdiklat,” pungkas Imam. (*)

Editor: Darmawan