ACEHSIANA.COM. SINABANG – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Sinabang Kabupaten Simeulue sebagai sekolah penggerak melakukan pelatihan khusus untuk menumbuhkan karakter mandiri dan kreatif siswa.
Diantaranya, melatih siswa untuk memilki jiwa berwirausaha untuk bisa hidup mandiri, kreatif dan terampil.
Usaha yang dilakukan di sekolah tersebut dalam mewujudkan projek penguatan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka adalah melatih siswa mengolah sampah pelastik menjadi souvenir yang menarik.
Produk yang dihasilkan siswa pada program P5 dalam implementasi kurikulum merdeka tersebut berupa souvenir tas plastik, vash bunga, kotak pensil, box tissue, kotak obat dan beberapa jenis souvenir lainnya.
“Kepala SMAN 3 Sinabang, Sakriman SPd menuturkan, kegiatan tersebut adalah bagian dari pembelajaran karakter untuk menumbuhkan kebiasaan hidup mandiri dan kreatif yang sesuai dengan dimensi profil pelajar Pancasila.
“Sebagai sekolah penggerak kita berkewajiban mengarakan siswa memiliki pengetahuan dan karakter untuk bisa hidup mandiri, kreatif dan memiliki jiwa wirausaha”. Tutur Sakriman, kepada awak media kabar pendidikan acehsiana.com di Sinabang, Rabu (24/5/2023).
Ditambahkannya, program projek penguatan profil pelajar Pancasila di sekolahnya itu disesuaikan dengan lingkungan sekitar, siswa dilatih keterampilan khusus berjiwa enterpreneur.
“Lingkungan sekolah kita berada dipusat pasar kota Sinabang, jadi kita coba bahani siswa dengan karakter wirausaha dan kreatif menghasilkan karya-karya seni yang bernilai ekonomis”. pungkas Sakriman dengan nada meyakinkan.
Pihaknya mengapresiasi upaya yang dilakukan guru-guru disekolahnya hingga siswa mampu menghasilkan karya seni menarik yang bernilai ekonomis.
Pola hidup mandiri dan kreatif yang dibiasakan di sekolah tersebut adalah upaya pihak sekolah mengimplementasikan enam dimensi utama dalam penguatan profil pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka, yakni
siswa dituntut beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berjiwa gotong royong, berprilaku mandiri, berkebinnekaan global, berpikir kritis dan kreatif. (*)
Kontributor: Alex Arao
