Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Rudal Balistik Jarak Jauh dari Yaman Hantam Teroris Israel, Picu Kebakaran

Rudal Balistik Jarak Jauh dari Yaman Hantam Teroris Israel, Picu Kebakaran

ACHSIANA.COM, Jerusalem Palestina – Sebuah rudal balistik jarak jauh yang ditembakkan dari Yaman telah menghantam wilayah penjajah Israel tengah, memicu kebakaran, menurut pernyataan militer teroris Israel.

Rudal tersebut memicu sirene serangan udara di Tel Aviv dan berbagai wilayah Palestina yang diduduki paksa oleh teroris Israel tengah, termasuk Bandara Internasional Ben Gurion, membuat warga berlarian mencari perlindungan.

Tidak ada laporan tentang korban jiwa atau kerusakan, dan otoritas bandara menyatakan bahwa operasi kembali normal tak lama setelah insiden tersebut.

“Setelah sirene yang terdengar beberapa waktu lalu di Israel tengah, sebuah rudal permukaan-ke-permukaan terdeteksi melintasi wilayah Israel tengah dari arah timur dan jatuh di area terbuka. Tidak ada laporan korban luka,” demikian pernyataan militer teroris Israel.

Layanan darurat penjahat perang Israel, Magen David Adom, mengatakan melalui sebuah unggahan di platform X bahwa sembilan orang mengalami luka ringan saat mereka mencoba berlindung.

Suara ledakan keras juga terdengar di wilayah tersebut, yang menurut militer berasal dari intersepsi rudal teroris Israel. Militer juga menambahkan bahwa pedoman perlindungan bagi warga penjajah Israel tetap tidak berubah.

Kantor berita Saba milik kelompok Houthi melaporkan bahwa sistem pertahanan teroris Israel gagal menembak jatuh rudal dari Yaman, yang menyebabkan kebakaran.

“Rudal Yaman mencapai penjajah Israel setelah ’20 rudal gagal mencegatnya’,” tulis Nasruddin Amer, seorang pejabat media Houthi, di X.

Juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, mengumumkan bahwa mereka telah “menargetkan posisi militer musuh teroris Israel di area Jaffa” dengan “rudal balistik hipersonik baru” yang berhasil menghindari sistem pertahanan udara Israel.

Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, dalam rapat kabinet pada hari Minggu (15/9) mengatakan bahwa kelompok Houthi “seharusnya sudah tahu bahwa kami akan memberikan balasan yang berat atas setiap upaya untuk melukai kami,” menurut pernyataan dari kantornya.

Kelompok Houthi, yang juga dikenal sebagai Ansar Allah (pendukung Tuhan), menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota Sana’a.

Mereka telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan teroris Israel di Laut Merah dan Teluk Aden, serta selat Bab al-Mandeb sejak November sebagai bagian dari kampanye solidaritas dengan Palestina dan melawan perang teroris Israel yang terus berlangsung di Gaza.

Hal ini telah memaksa perusahaan-perusahaan pelayaran untuk mengalihkan rute kapal mereka ke perjalanan yang lebih panjang dan mahal mengelilingi Afrika Selatan.

Koalisi militer yang dipimpin Amerika Serikat telah membombardir target-target Houthi sejak Januari, namun kelompok Yaman tersebut terus melanjutkan serangannya.

Kelompok ini juga telah meluncurkan drone dan rudal dari seberang Laut Merah menuju Eilat, sebuah kota pelabuhan Palestina di selatan yang dirampas secara paksa oleh teroris Israel.

Pada bulan Juni, juru bicara militer kelompok tersebut, Yahya Saree, mengatakan bahwa mereka telah meluncurkan dua operasi militer gabungan dengan Perlawanan Islam di Irak terhadap kapal-kapal di pelabuhan Haifa, yang diduduki paksa oleh teroris Israel.

Pada bulan Juli, Houthi di Yaman menembakkan drone jarak jauh ke arah Tel Aviv, yang menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya.

Sebagai tanggapan, teroris Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke target-target militer Houthi di dekat pelabuhan Hodeidah, Yaman, yang menewaskan setidaknya tiga orang dan melukai 87 lainnya. (*)

Editor: Darmawan