ACEHSIANA.COM, Jakarta – Dalam sebuah upacara resmi yang berlangsung hari ini di Kantor Kementerian Agama, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melantik dua rektor baru untuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon dan IAIN Sorong. Pelantikan tersebut berlangsung pada Senin (29/4) di Jakarta.
Prof. Dr. Ridwan, M.C.L. telah diangkat sebagai Rektor IAIN Takengon, sementara Dr. Suparto Iribaram, S.Sos, M.A. akan memimpin IAIN Sorong. Upacara pelantikan dimulai dengan pembacaan Keputusan Menteri Agama, diikuti oleh pengambilan sumpah jabatan, dan penandatanganan berita acara sumpah jabatan.
Sekjen Kemenag Prof. Dr. H. Muhammad Ali Ramdhani, S.T.P., M.T., dan Staf Ahli Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Kemenag yang juga menjabat sebagai Plt. Dirjen Pendidikan Islam Prof. Dr. H. Abu Rokhmad, M.Ag., hadir sebagai saksi dalam upacara pelantikan.
Hadir pula dalam kesempatan ini Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, bersama dengan sejumlah pejabat Eselon 1, Staf Khusus Menteri Agama, Tenaga Ahli Menteri Agama, dan sejumlah pejabat Eselon II Kemenag.
Pelantikan ini menandai babak baru dalam kepemimpinan kedua institusi pendidikan tinggi agama Islam tersebut, dengan harapan membawa inovasi dan kemajuan dalam pendidikan agama di Indonesia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya bahwa proses pemilihan Rektor IAIN Takengon untuk masa jabatan 2024-2028 telah memasuki tahap akhir. Tiga calon Rektor yang lolos seleksi administrasi telah mengikuti sidang tertutup dengan Senat IAIN Takengon pada 5 Januari 2024.
Sidang tertutup tersebut bertujuan untuk memberikan pertimbangan dan penilaian kualitatif terhadap tiga calon Rektor, yaitu Prof Dr Ridwan Nurdin MCL, Dr Marhamah M Kom I, dan Dr Shaumiwaty SS M Hum. Ketiga calon tersebut diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasan, visi misi, komitmen, program kerja, dan langkah-langkah strategis mereka untuk pengembangan IAIN Takengon di masa yang akan datang.
Ketua Senat IAIN Takengon, Al Musanna, mengatakan bahwa sidang senat berlangsung lancar dan objektif.
“Senat menilai para calon Rektor berdasarkan kompetensi, visi misi, komitmen, program kerja, serta langkah-langkah strategis untuk pengembangan IAIN Takengon,” ujar Al Musanna.
Hasil penilaian kualitatif ini akan diserahkan kepada Rektor IAIN Takengon, Prof Zulkarnain, untuk kemudian diajukan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia. Rektor IAIN Takengon mengharapkan hasil sidang senat dapat segera disampaikan ke Kemenag.
“Kemungkinan pada Minggu ketiga Januari 2024 sudah kita serahkan. Setelah itu, para calon akan mengikuti tahap selanjutnya di Kementerian Agama,” sebut Zulkarnain.
Rektor IAIN Takengon juga mengapresiasi kerja panitia penjaringan bakal calon rektor, senat, dan ketiga calon Rektor yang telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab mereka dengan baik.
“Kami yakin siapa pun di antara mereka yang dilantik oleh Menteri Agama, akan melaksanakan tugas untuk kemajuan PTKIN di wilayah tengah Aceh ini,” tutur Zulkarnain.
IAIN Takengon adalah salah satu perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. IAIN Takengon berdiri sejak tahun 1997 dengan nama Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Gajah Putih. Pada tahun 2014, STAIN Gajah Putih berubah nama menjadi IAIN Takengon. (*)
Editor: Darmawan