ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Program Studi S1 Pendidikan Matematika FKIP Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar kuliah umum kewirausahaan dengan tema Mengembangkan Jiwa Wirausaha di Dunia Pendidikan: Dari Guru ke Edupreneur, pada Senin (9/9).
Acara ini menghadirkan wirausahawan sukses, Faisal Ibn Sabi, S. Psi, CWC, yang merupakan founder dari berbagai usaha seperti CV Aceh Recycle Plastic, Moenti Koepi Sdn. Bhd., dan Darul Hikmah Waqf Corporate.
Dalam kuliah umumnya, Faisal Ibn Sabi menyampaikan pentingnya membangun mindset wirausaha yang berfokus pada memberikan manfaat bagi masyarakat.
Ia menekankan bahwa kewirausahaan di dunia pendidikan memiliki potensi besar, dan mendorong para mahasiswa untuk menumbuhkan jiwa inovatif. Faisal juga mengingatkan para mahasiswa, khususnya generasi Gen Z, untuk lebih rajin membaca sebagai cara untuk mengembangkan ide-ide baru dan inovatif.
Ia menekankan bahwa kesuksesan dalam dunia usaha tidak terjadi secara instan.
“Kesuksesan adalah hasil dari proses bertahap yang membutuhkan waktu. Modal bukanlah kunci utama untuk menjadi pengusaha, melainkan attitude,” ujar Faisal.
Ia menggarisbawahi pentingnya sikap dan keputusan yang diambil oleh individu saat ini, karena akan menentukan takdir masa depan mereka.
Dalam penjelasannya, Faisal Ibn Sabi juga memberikan panduan praktis mengenai langkah-langkah membangun usaha, yang dirangkumnya dalam empat tahap: Dream it (mimpikan), Say it (ucapkan), Plan it (rencanakan), dan Do it (laksanakan).
Menurut Faisal, setiap usaha besar dimulai dari mimpi yang kemudian diungkapkan, direncanakan dengan baik, dan diwujudkan melalui tindakan nyata. Filosofi ini, katanya, dapat diterapkan di berbagai bidang, termasuk dalam pendidikan.
Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai angkatan, mulai dari semester awal hingga mahasiswa tingkat akhir, serta beberapa dosen Prodi Pendidikan Matematika.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama acara berlangsung, terutama pada sesi tanya jawab.
Mahasiswa aktif berdiskusi dengan Faisal tentang berbagai aspek kewirausahaan, mulai dari bagaimana mengembangkan ide bisnis hingga tips untuk bangkit dari kesulitan dalam usaha.
Salah satu topik yang menarik perhatian adalah tantangan mental yang dihadapi oleh wirausahawan muda, termasuk bagaimana mengatasi rasa gengsi ketika harus memulai usaha kecil.
Faisal memberikan motivasi dengan menekankan bahwa setiap langkah kecil menuju kesuksesan adalah bagian dari proses pembelajaran, dan rasa gengsi seharusnya tidak menjadi penghalang bagi siapa pun yang ingin memulai.
Diskusi interaktif ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi para peserta, tetapi juga membangun semangat untuk lebih berani dalam mengambil risiko dan berinovasi di bidang usaha.
Para mahasiswa tampak terinspirasi dan pulang dengan tekad baru untuk mengimplementasikan ilmu kewirausahaan yang telah mereka dapatkan dalam usaha yang mungkin akan mereka bangun di masa depan.
Kuliah umum ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama dalam mendorong mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, khususnya di dunia pendidikan.
Faisal juga berharap para peserta dapat menjadi edupreneur yang inovatif, menciptakan peluang usaha yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan kontribusi yang nyata bagi masyarakat luas. (*)
Editor: Darmawan