Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Pertengahan Juli 2022, Komet Ini Lintasi Bumi Tampilkan Ekor Debu dan Gas

Pertengahan Juli 2022, Komet Ini Lintasi Bumi Tampilkan Ekor Debu dan Gas
Komet K2 (doc. pikiranrakyat.com)

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Pada pertengahan bulan Juli, tepatnya 13 Juli 2022, Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) yang kenal komet K2 akan melintasi Bumi. Saat melintasi Bumi, Komet K2 akan menampilkan ekor debu dan gas. Hal itu disampaikan Koordinator Balai Pengelola Observatorium Nasional (BPON) Kupang yang juga Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Abdul Rachman, pada Senin (25/7) di Jakarta.

Menurut Rachman, lintasan komet K2 menjadi fenomena alam sangat langka, karena tidak diketahui kapan lagi komet K2 akan melalui Bumi.

“Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort,” ujar Rachman.

Dikatakan Rachman bahwa initial C dari komet tersebut bertipe non-periodik, angka 2017 menunjukkan tahun ditemukannya, dan kombinasi huruf dan angka K2 menunjukkan urutan ditemukannya pada tahun 2017.

“Komet ini melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekira 2 kali jarak Bumi ke matahari. Saat ini K2 sedang menuju jarak terdekatnya ke matahari yang diperkirakan terjadi pada Desember tahun ini,” sebut Rachman.

Rachman menambahkan bahwa Komet K2 termasuk golongan komet non-periodik, sehingga K2 tidak rutin melintas di dekat Bumi seperti halnya komet-komet periodik misalnya Komet Halley yang periodenya sekira 83 tahun, sehingga tidak diketahui kapan akan melintas di dekat Bumi lagi.

“K2 ditemukan oleh sistem pemantau komet bernama Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System (PanSTARRS) yang berlokasi di Hawaii pada 21 Mei 2017. Komet ini diduga berasal dari Awan Oort (Oort Cloud) yang berupa kumpulan benda-benda yang berada di bagian terluar dari Tata Surya,” terang Rachman.

Rachman menerangkan bahwa penampakan Komet K2 saat melintas dengan jarak paling dekat dengan Bumi menampilkan ekor debu dan gas. Makin dekat ke matahari, ekor gas akan terlihat lebih jelas.

“Saat melintas dekat Bumi, K2 hanya bisa dilihat jika memakai teleskop, apalagi karena saat itu bertepatan dengan bulan purnama. Akan tetapi seiring makin dekatnya komet tersebut dengan matahari maka ia akan bisa dilihat dengan binokular. Seluruh daerah di permukaan bumi berkesempatan untuk melihat komet itu pada malam hari yang cerah,” ucap Rachman.

Rachman menyebutkan bahwa pengamatan K2 dapat dilakukan beberapa bulan terutama saat komet itu melintas dekat Bumi, dalam perjalanannya menuju titik terdekatnya dengan matahari, dan hingga beberapa bulan setelah itu.

“Terkait fenomena komet melintas bumi, melalui riset dapat dipelajari kemungkinan jatuhnya komet tersebut ke bumi,” ucap Rachman.

Rachman menuturkan bahwa komet K2 melintasi bumi pada jarak lebih dari 270 juta kilometer sehingga tidak berdampak apa-apa ke bumi. Kemudian dikarenakan melintasnya cukup jauh dari Bumi yakni sekira 2 kali jarak matahari-Bumi, maka tidak ada efek negatif yang ditimbulkan.

“Pengamatan Komet K2 di BPON dilakukan di Kantor Operasional dan Pusat Sains di Desa Oelnasi selama beberapa hari sejak 13 hingga 16 Juli 2022. Setiap hari pengamatan itu dilakukan akuisisi hingga beberapa jam. Data yang terkumpul selain bisa dianalisis untuk keperluan riset, bisa juga digunakan untuk astrofotografi,” tutur Rachman.

Rachman mengucapkan bahwa pengamatan digunakan teleskop yang memakai cermin berukuran 25 sentimeter dan detektor CCD yang dilengkapi dengan beberapa buah filter warna. (*)

Editor: Darmawan