Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Perbaiki Mental dan Trauma Santri, Pimpinan Pesantren MUQ Aceh Selatan Hadirkan Dokter Spesialis Psikiater.

ACEHSIANA.COM. TAPAKTUAN – Madrasah Ulumul Qur’an (MUQ) Aceh Selatan mengambil langkah serius dalam menangani dampak psikologis yang dialami santri pasca dugaan menurunnya kualitas menu makan jalur subsidi MUQAS yang sempat menimbulkan keresahan serta kecermasan.

Untuk mengobati trauma sekaligus memperbaiki kondisi mental santri, Direktur MUQ Aceh Selatan, Dr (C) Tgk Muhammad Ridho Agung SPd MAg menghadirkan dokter spesialis psikiater ke lingkungan pesantren.

Program pemulihan mental ini dilaksanakan bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Aceh. Sejumlah layanan diberikan, mulai dari skrining kesehatan mental, konseling individu, hingga pojok konsultasi, di mana santri dapat bercerita dan mendapat arahan langsung dari tenaga ahli.

Direktur MUQ Aceh Selatan, Muhammad Ridho Agung kepada media ini, Minggu (14/9/2025) mengatakan, bahwa pihaknya tidak hanya fokus menyelesaikan masalah teknis, tetapi juga memperhatikan kondisi psikologis santri.

“Insiden ini tentu menimbulkan ketidaknyamanan, bahkan trauma bagi sebagian santri. Karena itu, kami menghadirkan psikiater untuk memastikan mereka mendapatkan pendampingan profesional, sehingga bisa kembali tenang dan semangat belajar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pendidikan di MUQ Aceh Selatan bukan hanya tentang ilmu dan ibadah, melainkan juga bagaimana membentuk santri yang sehat secara mental.

“Kita ingin santri tetap fokus, tidak terbebani oleh peristiwa yang sudah terjadi, dan mampu menghadapinya dengan bimbingan yang tepat,” tambah Ridho.

Dijelaskannya, langkah MUQ Aceh Selatan ini mendapat dukungan dari wali santri dan masyarakat. Mereka menilai kehadiran psikiater sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus kepedulian nyata pihak pesantren dalam merawat mental generasi Qur’ani.

“Dengan program ini, MUQ Aceh Selatan menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman, aman, dan nyaman, baik secara fisik maupun mental, sehingga santri dapat kembali berkonsentrasi pada pendidikan dan hafalan Al-Qur’an,” tutur Ridho.

Psikiater, dr Lailan Sapinah SpKJ selaku ketua PDSKJI Cabang Aceh menyampaikan, bahwa trauma akibat pengalaman sehari-hari, termasuk insiden terkait makanan, bisa berpengaruh besar pada kesehatan mental jika tidak segera ditangani.

“Dengan adanya konseling ini, santri diharapkan mampu memproses perasaan mereka, mengurangi rasa cemas, serta mengembalikan rasa aman di lingkungan pesantren,” ujarnya.(*)