Oleh
Syarifah Suniati, S.Pd., M.PFis
Guru Fisika SMAN 2 Simeulue Tengah Pengurus IGI Simeulue
Fisika adalah salah satu matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang menjelaskan gejala-gejala alam yang teramati di sekitar lingkungan hidup peserta didik baik pengamatan langsung maupun tidak langsung. Maka perlu pembelajaran fisika yang sesuai. Pembelajaran ini dengan pengamatan tak langsung bisa dibantu dengan media. Kondisi di sekolah sekarang ini masih jauh dari harapan, karena sebagian besar murid masih merasa bahwa fisika adalah pembelajaran yang sangat memuakkan dan menakutkan. Fisika itu sulit? Inilah pernyataan yang paling sering menggerogoti nurani murid pada awalnya masuk mata pelajaran fisika saat menduduki bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dan menjatuhkan pilihan pada Program Studi Matematika dan Ilmu Alam (MIA).
Hal ini sering diungkapkan oleh murid SMA Negeri 2 Simeulue Tengah, awalnya mereka masih sangat bosan dengan pembelajaran fisika. Hal ini saya dapatkan saat saya pertama sekali masuk kelas dan melihat ekspresi murid yang sedikit lesu tidak bergairah dalam belajar. “Fisika itu sulit dan banyak rumusnya, fisika itu banyak teori, tapi jarang praktiknya,” beginilah salah satu yang menjadi alasan bahwa fisika itu menakutkan bagi mereka. Bahkan awalnya ada sebahagian murid yang cabut saat pas waktu mata pelajaran fisika.
Sebagai seorang guru saya harus mampu mengubah suasana kelas atau pelajaran yang kaku menjadi lebih menyenangkan. Dengan menawarkan suasana yang lebih ringan dan menyenangkan dirasa akan memberikan efek yang postif pada murid. Jika murid merasa nyaman dalam kondisi pembelajaran maka dapat dipastikan murid tersebut akan berhasil dengan baik dalam memahami ilmu yang didalaminya. Banyak tawaran yang bisa disajikan oleh seorang pendidik dalam melakukan pembelajaran agar lebih menyenangkan. Salah satu yang dapat ditawarkan oleh seorang guru adalah adanya permainan dalam pembelajaran. Menanamkan rasa suka, senang, tertarik, dan butuh kepada murid merupakan salah satu kiat yang efektif untuk keberhasilan belajar murid. Belajar tidak hanya dibatasi pada satu tempat, kondisi, ruang, dan waktu tertentu saja.
Tindakan yang harus saya ambil saat itu adalah menghapus stigma fisika itu sulit di dalam benak murid saya dengan menanamkan sebuah motto “ SAYA PASTI BISA”. Saya menjelaskan pada peserta didik bahwa bila kita telah mensugesti terhadap diri kita sesuatu itu sulit, maka apa saja yang kita lakukan pasti tidak semangat, tidak nyaman, tidak sepenuh hati dalam melakukan atau mengerjakannya. Karena kita secara otomatis telah memerintahkan otak kita bahwa itu sulit. Maka upaya yang saya lakukan adalah memilih metode pembelajaran yang paling cocok untuk setiap materi yang dibahas.
Metode pembelajaran seperti Game/ permainan merupakan salah satu alternatif untuk memecah kebekuan dan membuat suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Murid akan termotivasi mengikuti pembelajaran dengan baik jika guru mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi murid. Keaktifan belajar merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran untuk mempermudah murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan guru, sehingga pada akhirnya prestasi belajar murid pun dapat ditingkatkan. Untuk meningkatkan minat dan aktifitas belajar dalam pembelajaran fisika diperlukan suasana yang menyenangkan. Hal itu dapat dilakukan melalui kombinasi brain Gym, ice breaking, dan penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran fisika. Untuk mengoptimalkan kemampuan otak kita, kita gunakan metode brain gym (senam otak), dimana dapat meningkat fungsi otak kanan dan otak kiri, dan juga dapat penyeimbang antara otak kanan dan otak kiri.
Pada materi tentang Keseimbangan Benda Tegar serta menyelesaikan soal soal latihan, bila dijelaskan dengan hanya menggunakan metode ceramah, maka murid akan merasa bosan dan mengantuk saat pelajaran, bahkan hasil yang diperoleh belum memuaskan. Oleh karena itu saya menerapkan pembelajaran fisika sambil bermain di luar kelas. Jika guru yang masuk ke kelas adalah guru yang mempunyai kemampuan hebat dalam menjelaskan materi fisika, mampu menerapkan metode pembelajaran yang menggembirakan, serta dapat membuat peserta didik mengerti dengan benar tentang pembelajaran fisika, tentu bukan menjadi suatu pelajaran yang membosankan.
Aksi yang saya lakukan adalah menyajikan suatu pembelajaran yang dapat membuat murid saya itu menyenangkan dan bahagia. Maka untuk materi fisika tentang Keseimbangan Benda Tegar, saya dapat mengajak murid saya keluar kelas untuk sedikit memberi sentuhan dalam bentuk permainan guna menyelesaikan soal soal di lapangan perkarangan sekolah. Murid dibagi menjadi empat kelompok secara terpisah, lalu untuk membangkitkan semangat belajar peserta didik, kami bersama-sama untuk membacakan yel-yel Fisika, dan di setiap kelas mereka memiliki yel-yel masing masing.
Mengajak murid untuk membuat 4 (Pos) dimana masing-masing pos wajib menyelesaikan soal yang telah disediakan guru. Kemudian saya mengajak siswa untuk mendengarkan aturan main dalam permainan tersebut. Berikut aturan main dalam permainan:
- Setiap kali permaianan tidak boleh dimainkan oleh orang yang sama.
- Untuk menuju setiap Pos ke Pos maka peserta didik harus terlebih dahulu menyelesaikan permainan.
- Tidak boleh melakukan kecurangan.
- Bermain dengan hati gembira dan sportif.
- Menjaga kekompakan dalam kelompok.
Jenis permainan yang akan dimainkan:
- Mengangkat batu dengan menggunakan ranting kecil menuju pos 1.
- Menjawab 5 pertanyaan dengan benar menuju pos 2.
- Membawa bola plastik dengan menggunakan sendok menuju pos 3
- Tutup mata mengunakan kain menuju pos 4.
Berikut tahapan permainannya:
- Mengawali permainan pos 1, yaitu peserta didik harus dapat membawa batu dengan dua batang ranting kecil menuju Pos 1, dimana setiap kelompok menugaskan 2 orang temannya untuk menyelesaikan game tersebut.
- Setelah sampai Pos 1, setiap kelompok yang telah mencapaik Pos maka mereka secara bersama berdiskusi menyelesaikan soal soal fisika materi keseimbangan benda tegar.
- kemudian menuju pos 2, setiap kelompok yang telah menyelesaikan soal pada Pos 1, maka mereka akan diberikan sebuah pertanyaan untuk dapat menuju ke pos dua (sayangnya saat permainan itu dimainkan tidak terekam video)
- Pada pos 2 telah tersedia soal yang harus diselesaikan. Setelah kelompok menyelesaikan soal pada pos 2, maka untuk menuju ke pos 3, mereka harus memainkan permainan membawa bola plastik dengan menggunakan sendok
- Pada Pos 3, setelah kelompok berhasil melakukan permainan, maka disediakan Soal.
- permainan-permainan dari pos 3 menuju pos 4 yaitu dengan menutup mata oleh temannya dalam satu kelompok, dan memandu temannya agar dapat menuju ke pos 4
- Pada pos 4, setelah kelompok berhasil menuju ke pos 4, maka mereka akan menyelesaikan soal terakhir di pos 4.
Ada beberapa tips yang saya dapatkan dari permasalahan yang awalnya saya hadapi, sampai saya merasakan sebuah perubahan pada peserta didik yang amat sangat baik yaitu:
- Pertama, menanamkan kepada murid untuk mengenali, senangilah pelajaran fisika, kemudian bertemanlah. Tak kenal maka tak sayang. Perasaan senang akan menimbulkan motivasi kuat untuk belajar. Apabila belajar fisika tanpa dilandasi rasa senang, maka dalam diri murid akan timbul gaya tolak terhadap ilmu yang akan masuk, sehingga berapapun lamanya peserta didik belajar akan terasa sia-sia.
- Kedua, pahami terlebih dahulu pokok bahasan atau materi pokok yang akan dipelajari. Apakah materi tersebut ada hubungannya dengan kehidupan sehari-hari? Misalnya, besok adalah jadwal pembelajaran Mata Pelajaran Fisika dan materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya, maka peserta didik harus mencari permasalahan apa dalam kehidupan sehari-hari yang ada hubungannya dengan materi tersebut. Hal ini akan membantu dalam memahami tentang materi.
- Ketiga, jangan menghafal rumus, tetapi pahamilah darimana rumus itu berasal. Murid harus mengerti terlebih dahulu alur rumus dari konsep awal sampai menjadi rumus akhir. Rumus yang dipahami dari mana ia berasal akan selalu mudah diingat.
Penerapan Game Based Learning pada materi keseimbangan benda tegar ini untuk menyelesaikan soal merupakan model yang sengaja didesain agar bisa memberikan keseimbangan baik pada materi pembelajaran maupun aktifitas bermain. Kedua hal tersebut akan membentuk sinergitas yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik berkaitan dengan penerapannya di kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis permainan dapat meningkatkan aspek kemampuan serta daya imajinatif murid dalam berpikir.
Perlu diketahui bahwa keindahan fisika itu sebenarnya terlihat pada konsep yang selama ini sering ditelantarkan. Dengan memahami konsep secara baik dan benar, serta paham dengan penurunan dan aplikasi rumus itu sendiri, percayalah fisika akan menjadi sesuatu yang selalu dirindukan dalam pembelajaran di sekolah.
Hasil tidak mungkin mengkhianati proses. Dan memang benar, setelah cara yang sudah dijelaskan di atas diterapkan dalam proses pembelajaran, hasil belajar murid mengalami peningkatan. Hal ini terbukti dari nilai ulangan materi Hukum Newton yang mengalami peningkatan drastis. Dan hal ini mampu membuat sirna sebagian anggapan bahwa Fisika itu sulit.
Mari hilangkan anggapan bahwa Fisika itu sulit, karena memang fisika itu tidak sulit. Penciptaan iklim belajar yang menyenangkan di luar kelas yang dikombinasikan dengan permainan tradisional ternyata mampu menciptakan semangat belajar peserta didik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Semoga cara yang sama ini bisa diterapkan di sekolah lain.(*)
Editor: Hendra Er