ACEHSIANA.COM, Tapaktuan – Sebanyak 18 guru dari berbagai jenjang pendidikan di wilayah Kabupaten Aceh Selatan resmi dikukuhkan sebagai Guru Penggerak Angkatan 9 pada Minggu (15/9).
Pengukuhan ini berlangsung di SD Negeri 5 Unggul Tapaktuan, dihadiri oleh berbagai pejabat dan tokoh pendidikan setempat.
Acara pengukuhan dihadiri oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Selatan, Azhar, S.Pd, MM, Kabid GTK, Fitria Sastri, SE., M.Si, Kasi Manajemen GTK dan Mutu Kesiswaan Cabdisdik Wilayah Aceh Selatan, Rasmadi, S.Pd, M.Si, serta Kasie Pengembangan Mutu Cabdisdik, Husna.
Selain itu, turut hadir perwakilan dari Balai Guru Penggerak (BGP) Aceh, Ricky Syahrani, S.Pd, serta dua Pengajar Praktik Angkatan 9, Cut Pusri Ulha, S.Pd dan Irfan Dani, S.Pd.Gr, yang juga bertindak sebagai ketua panitia.
Dalam sambutannya, Sekretaris Dinas Pendidikan Azhar, S.Pd, MM, memberikan apresiasi tinggi kepada para guru yang terpilih.
“Bapak-Ibu yang dikukuhkan sebagai Guru Penggerak pada hari ini adalah orang-orang hebat. Saya berharap, di tangan Bapak-Ibu, kualitas pendidikan di wilayah Aceh Selatan dapat berkembang lebih baik lagi,” ujar Azhar.
Ia juga mengakui bahwa menjadi seorang Guru Penggerak bukanlah tugas yang mudah dan menantang, namun ia yakin para guru yang dikukuhkan akan terus bersemangat dalam mewujudkan pendidikan berkualitas di Kabupaten Aceh Selatan.
Sementara itu, Irfan Dani, S.Pd.Gr, selaku ketua panitia sekaligus Pengajar Praktik Angkatan 9, mengungkapkan bahwa sebenarnya ada 27 peserta yang dikukuhkan dari program reguler dan 4 orang dari program rekognisi.
Namun, karena beberapa peserta berhalangan hadir, hanya 18 guru yang bisa mengikuti prosesi pengukuhan pada hari tersebut.
Irfan menambahkan bahwa Aceh Selatan patut bangga karena jumlah guru yang berpartisipasi dalam program Guru Penggerak terus meningkat, menunjukkan semangat para guru untuk bersaing dan berkontribusi aktif dalam memajukan pendidikan.
Hingga saat ini, jumlah Guru Penggerak di Aceh Selatan telah mencapai 114 orang yang telah menyelesaikan pendidikan Guru Penggerak.
Irfan juga menjelaskan bahwa saat ini masih ada dua angkatan lagi yang sedang dalam proses pembelajaran, yaitu Angkatan 10 dan 11.
Berdasarkan data terbaru, Aceh Selatan telah memenuhi kuota Guru Penggerak yang ditetapkan dari pusat, sehingga pendaftaran untuk Calon Guru Penggerak Angkatan 12 tidak akan dibuka lagi untuk wilayah Aceh Selatan.
Perwakilan Balai Guru Penggerak Aceh, Ricky Syahrani, S.Pd, dalam sambutannya berpesan agar para Guru Penggerak yang dikukuhkan tidak hanya menjadikan motto “Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan” sebagai sekadar ungkapan, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
Ia menekankan pentingnya sinergi dan kontribusi aktif para Guru Penggerak dalam mewujudkan pendidikan berkualitas di Aceh Selatan.
“Guru Penggerak harus siap menjadi pemimpin pembelajaran,” pesan Ricky.
Acara pengukuhan ditandai dengan penyelempangan kepada 18 peserta Guru Penggerak yang dikukuhkan, yang dilakukan bersama-sama oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Aceh Selatan, Kabid GTK, dan jajaran lainnya.
Setelah itu, para Guru Penggerak membaca komitmen bersama yang dipandu oleh Indra Jaya Saputra, S.Pd, M.Pd, Gr.
Usai prosesi pengukuhan, kegiatan dilanjutkan dengan acara silaturahmi antara para Guru Penggerak dan Pengajar Praktik.
Acara silaturahmi tersebut berlangsung di Pantai Lhok Rukam, dengan diisi kegiatan makan bersama dan diskusi kecil terkait program-program lanjutan yang akan dilaksanakan ke depan.
Dengan dikukuhkannya 18 Guru Penggerak Angkatan 9 ini, diharapkan pendidikan di Kabupaten Aceh Selatan akan semakin maju dan mampu bersaing dengan daerah lain di tingkat nasional, mengingat pentingnya peran Guru Penggerak dalam menciptakan pembelajaran yang berkualitas serta meningkatkan mutu pendidikan. (*)
Editor: Darmawan