ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Pendampingan Perencanaan Berbasis Data (PBD) di SMKN 8 Lhokseumawe diikuti 10 SMK wilayah Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe. Pendampingan tersebut dilaksanakan oleh Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Bangunan dan Listrik (BBPPMPV-BBL) Medan pada Selasa (9/8) di SMKN 8 Lhokseumawe.
Adapun SMK yang ikut pendampingan PBD di SMKN 8 Lhokseumawe adalah SMKN 1 Muara Batu, SMKS Terpadu Babussalam, SMKN 1 Seunuddon, SMKS Terpadu Al Azhar, SMKN 1 Baktiya, SMKN 1 Tanah Jambo Aye, SMKN 1 Dewantara, SMKN 1 Tanah Luas, dan SMKS Nurul Yaqin.
Kepala SMKN 8 Lhokseumawe, Rudi Anshori SPd menjelaskan bahwa setiap sekolah mengirimkan 3 peserta yang terdiri atas Kepala Sekolah, Bendahara BOS, dan Operator BOS.
“Kegiatan ini semoga dapat memberikan dampak positif terhadap sekolah yang menjadi peserta kegiatan,” ujar Rudi.
Dikatakan Rudi bahwa PBD merupakan rancangan pengembangan dan perbaikan penggunaan anggaran BOS ke depan. Sekolah sasaran dapat merancang Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) berdasarkan rapor mutu, sehingga arah dan tujuan anggaran sekolah searah dengan perkembangan mutu dari sekolah.
“Dengan kata lain RKAS bersumber dari kondisi kebutuhan perkembangan sekolah dan bermuara kepada pemenuhan peningkatan mutu sekolah,” sebut Rudi.
Sementara itu, Fasilitator BBPPMPV-BBL, Fitriana Pohan SPd MPd, mengharapkan peserta mampu menyusun RKAS melalui Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) melalui tahapan perencanaan berbasis data yang mengacu dari rapor mutu pendidikan sekolah tersebut.
“Semangat yang ditampilkan oleh peserta dalam mengikuti kegiatan ini sangat antusias dan sangat komunikatif,” kata Fitriana.
Salah seorang peserta yang juga Kepala SMKN 1 Muara Batu, Eko Faisal SPd MPd menuturkan bahwa keseluruhan kegiatan sangat banyak memberikan manfaat terutama dalam penyusunan ARKAS sekolah sehingga kepala sekolah tidak perlu meraba dan merekayasa terhadap penyusunan RKAS.
“Semoga kegitan ini tidak hanya berakhir disini namun akan terus adanya pendampingan secara terus menerus dari pihak terkait,” tutur Eko.
Eko mengharapkan adanya keberlanjutan kegiatan tersebut yang sangat bermanfaat bagi sekolah dalam penyusunan dan pengembangan mutu. Sehingga, pungkas Eko, dapat memberikan wajah baru dalam perkembangan dunia pendidikan di Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya. (*)
Editor: Darmawan