ACEHSIANA.COM. Banda Aceh – Dalam rangka memenuhi kebutuhan bawang merah di Aceh, sejumlah Dosen yang tergabung dalam tim Kedaireka Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala menerapkan penggunaan Trichoderma dan Biochar di lahan petani.
Kegiatan peningkatan produktivitas bawang merah ini dilakukan di dua kabupaten yakni Pidie dan Pidie Jaya sebagai pilot projek dalam mewujudkan sentra produksi bawang merah di Aceh.
Menurut Ketua Tim, Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si saat ini kebutuhan bawang merah di Aceh mencapai 15.000 ton/tahun, sedangkan kemampuan produksi kita baru 10.000 ton/tahun. Artinya kebutuhan bawang merah kita masih harus disuplai dari luar sebanyak 5.000 ton.
Pihaknya yang terdiri-dari Prof. Dr. Ir. Samadi, M.Sc, Prof. Dr. Ir. Darusman, M.Sc, Nasrullah, SP., M.Si, Said Mirza Pratama, S.Pt, M.Si dan Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc berupaya untuk menggenjot peningkatan produksi dengan melakukan penerapan teknologi pembenah tanah menggunakan Trichoderma dan Biochar.
Kegiatan yang meliputi perbaikan teknik budidaya dan penanggulangan organisme pengganggu tanaman tersebut telah berlangsung selama tiga bulan.
Dalam proses kegiatan ini menurut Rina pihaknya juga turut didukung oleh Yayasan Pionir Nusantara dan Konsorsium Bawang Merah Aceh. (*)