ACEHSIANA.COM – Tapaktuan – Dalam upaya pengembangan pendidikan di daerah terpencil, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Selatan, Akmal AH SPd membawa 60 orang Kepala SMP se-Aceh Selatan menyambangi sekolah di Alue Keujrun, Desa Sarah Baru, Kecamatan Kluet Tengah.
Kadisdikbud Aceh Selatan, Akmal dalam kunjungan kerjanya untuk kedua kalinya ke Alue Keujrun bersama musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Aceh Selatan melakukan silahturrahmi dengan kepala sekolah dan para guru SMP Negeri Satu Atap Alue Keujrun, sabtu (12/11/2022).
Dalam kunjungan kali ini Akmal mengatakan, untuk kedua kalinya hadir di Alue Keujrun, Desa Sarah Baru yang sebelumnya menyertakan MKKS SD Kecamatan Kluet Utara dan Kluet Tengah.
“Kunjungan ini melibatkan semua Kepala SMP se-Aceh Selatan untuk melihat langsung perkembangan pendidikan di sekolah paling terpencil di Bumi Teuku Cut Ali ini,” kata Akmal.
Dikatakannya, kunjungan kerja itu berlangsung selama dua hari mulai tanggal 11-12 November 2022 bertempat di SMP Negeri Satu Atap Alue Keujrun.
“Kita bersilahturrahmi dengan ketua komite, kepala sekolah, dewan guru dan siswa di sekolah ini untuk melihat langsung dan memerima masukan apa saja yang menjadi keluhan mereka,” ucapnya.
Kata Akmal, sengaja kita membawa semua Kepala SMP yang ada di Aceh Selatan agar teman-teman kepala sekolah bisa merasakan apa yang dirasakan oleh kepala sekolah, guru dan siswa SMP Satu Atap yang berada di sekolah pedalaman.
“Sekolah disini tidak memiliki jalan darat harus dilalui dengan speed bot melewati arus sungai yang sangat deras dan belum memiliki akses jaringan komunikasi,” ujarnya.
Justru itu kata Akmal, kita membangun solidaritas untuk memotivasi, saling berbagi dan tukar pikiran dengan warga sekolah yang jauh dari perkotaan ini.
Akmal mengharapkan, kepada kepala sekolah, dewan guru dan siswa SMP Satu Atap bisa melakukan studi banding ke sekolah yang ada di perkotaan seperti ke SMP yang ada di Kota Tapaktuan.
Dalam kesempatan itu, Kadisdikbud Aceh Selatan membagikan majalah kepada siswa guna membudayakan gerakan literasi sekolah (GLS). (*)
Penulis : Yusnadiwan