ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Kedua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh menyampaikan harapan besar agar pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Aceh pada November 2024 mendatang berjalan dengan adil, demokratis, dan berkeadilan.
Harapan ini diungkapkan oleh masing-masing kandidat dalam rapat pleno terbuka Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, yang berlangsung di Aceh Besar pada hari Senin.
Calon Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah, dalam pidatonya menekankan pentingnya peran panitia penyelenggara dan pengawas dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung adil dan proporsional.
“Kami menaruh harapan kepada panitia penyelenggara, pengawas, agar Pemilihan 2024 ini berjalan adil dan proporsional,” kata Bustami Hamzah di Banda Aceh, Senin (23/9).
Bustami, yang juga mantan Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, menambahkan bahwa setiap tahapan Pilkada Aceh, meski penuh dinamika, adalah bagian dari kewajaran dalam pesta demokrasi.
“Proses tahapan Pilkada Aceh berlangsung penuh dinamika, tetapi semua itu merupakan kewajaran dalam sebuah pesta demokrasi,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan semua pihak bahwa setiap tindakan dalam proses demokrasi akan memiliki pertanggungjawaban.
“Bagi kami, apa yang terjadi dalam beberapa hari belakangan ini menjadi hikmah dan pelajaran bagi kita semua, bahwa apa yang kita lakukan akan ada pertanggungjawaban,” tambahnya.
Menurut Bustami, Pilkada Aceh merupakan pesta demokrasi rakyat, dan oleh karena itu, harus disambut dengan kegembiraan.
Ia menekankan pentingnya menjaga suasana batin masyarakat agar tidak ada pihak yang merasa tersakiti, karena hal tersebut dapat mengganggu jalannya demokrasi.
“Pada momentum demokrasi ini, semua pihak wajib menjaga suasana batin rakyat, sehingga tidak ada yang terluka, tersinggung apalagi tersakiti karena itu akan mengganggu proses demokrasi,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bustami berharap agar penyelenggara dan pengawas bersikap adil dan proporsional, karena hanya dengan demikian Pilkada Aceh akan melahirkan pemimpin yang berkualitas, memiliki kapasitas, serta mendapatkan legitimasi dari rakyat.
“Maka, kita berharap penyelenggara dan pengawas berjalan adil, karena proporsional mampu melahirkan pemimpin berkualitas, berkapasitas serta legitimasi dari masyarakat pemilih,” pungkas Bustami.
Senada dengan Bustami, calon Wakil Gubernur Aceh nomor urut 2, Fadhullah, dalam pidatonya juga menyerukan pentingnya menjaga kedamaian selama Pilkada.
Ia mengajak pasangan calon nomor urut 1 beserta partai pengusung dan pendukung untuk bersama-sama membangun Aceh.
“Kami mengajak pasangan nomor urut 1 beserta seluruh partai pengusung dan pendukung untuk bersama-sama membangun Aceh,” ungkapnya.
Fadhullah berharap Pilkada Aceh dapat berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga tidak ada pihak yang merasa terzalimi.
Ia juga menegaskan bahwa demokrasi harus tumbuh dengan baik, sebagaimana yang telah dirasakan masyarakat Aceh sejak perdamaian MoU Helsinki.
“Kami berharap, pesta demokrasi lima tahunan ini dapat berjalan sesuai ketentuan berlaku, sehingga tidak ada yang terzalimi nantinya,” ujar Fadhullah.
Sebagai penutup, Fadhullah mengajak seluruh pihak untuk menjalankan Pilkada dengan damai, aman, dan tenteram.
“Ke depan, mari sama-sama jalankan Pilkada ini dengan damai, aman, tenang dan tentram. Mari kita jalankan demokrasi dengan sesungguhnya,” tutupnya.
Rapat pleno terbuka KIP Aceh ini dihadiri oleh perwakilan pasangan calon, partai politik pengusung, serta para tokoh masyarakat. (*)
Editor: Darmawan