Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Pakar Pendidikan Tekankan Pendekatan Humanis dalam Pemanfaatan AI

Artificial Intelligence Bisa Membantu Proses Belajar Mengajar di Indonesia

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Dalam menghadapi perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan (AI), pakar pendidikan Prof. Eko Prasetyo menekankan pentingnya pendekatan yang kolaboratif dan humanis.

Ia mengingatkan bahwa dalam mengadopsi AI, manusia harus tetap menjadi pusat perhatian. Teknologi tidak boleh dikembangkan semata-mata untuk efisiensi dan keuntungan, tetapi juga harus memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan sosial.

Menurut Prof. Eko, pemanfaatan AI yang ideal adalah yang mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, bukan justru menciptakan ketimpangan baru.

Untuk itu, diperlukan langkah-langkah strategis yang menyasar berbagai aspek, mulai dari pendidikan, infrastruktur, hingga regulasi dan etika.

Ia mendorong peningkatan keterampilan digital masyarakat melalui penguatan literasi digital dan pendidikan berbasis STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), sehingga masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga bisa berkontribusi dalam pengembangan teknologi tersebut.

Di sisi lain, Prof. Eko juga menyoroti pentingnya regulasi yang mengatur penggunaan data dan AI secara adil dan transparan.

Etika penggunaan data menjadi perhatian utama, mengingat banyaknya potensi pelanggaran privasi dalam implementasi teknologi ini.

Untuk menjamin keadilan akses, ia menegaskan perlunya pemerataan infrastruktur digital, terutama jaringan internet di berbagai wilayah, agar tidak terjadi kesenjangan digital antara daerah yang maju dan tertinggal.

Lebih lanjut, kolaborasi lintas sektor juga dianggap penting dalam menciptakan ekosistem AI yang inklusif.

Pemerintah, akademisi, industri, dan masyarakat sipil harus bersinergi dalam merancang kebijakan dan implementasi teknologi yang berorientasi pada kemaslahatan bersama.

Prof. Eko menegaskan bahwa pendekatan yang berfokus pada manusia (human-centered approach) harus menjadi prinsip utama dalam desain dan pemanfaatan AI.

Prinsip ini mencakup transparansi, akuntabilitas, serta perlindungan terhadap privasi pengguna sejak tahap perencanaan.

Ia berharap, dengan pemahaman dan pelaksanaan yang tepat, AI dapat memberikan dampak positif yang luas dan tidak merugikan kelompok-kelompok rentan.

Dengan demikian, Prof. Eko menutup pernyataannya dengan mengajak semua pihak untuk melihat AI bukan sekadar sebagai alat modernisasi, tetapi sebagai peluang untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dalam kehidupan masyarakat Indonesia. (*)

Editor: Darmawan