ACEHSIANA.COM. Banda Aceh – Pakar Sosiologi Pedesaan Universitas Syiah Kuala, Prof. Dr. Ir. Human Hamid, MA hadir sebagai narasumber utama dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Calon Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Nyata (DPL) yang diselenggarakan Pusat Pengembangan dan Pelaksanaan KKN (P3KKN) USK di Ruang VVIP AAC Dayan Dawood, 4/6/2025.
Menurut Ketua P3KKN USK, Zulfitri, M.Biomed kegiatan Bimtek ini dimaksudkan untuk membekali para calon DPL yang akan ditugaskan untuk mendampingi mahasiswa di lapangan.
“Terdapat 98 orang peserta yang menjadi representasi dari seluruh fakultas di USK sebagai calon DPL yang diundang untuk mengikuti acara pembekalan ini. Dua materi utama disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Humam Hamid , MA dan Prof. Dr. Ir. Agussabti, M.Si, masing-masing berkaitan dengan ilmu sosiologi dan ilmu komunikasi”, lapor Zulfitri.
Wakil Ketua LPPM USK Bidang Pengabdian Masyarakat, Dr. Dra. Sulastri, M.Si dalam sambutan pembukaan acaranya berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan berdampak positif terhadap kemampuan DPL.
Menurut Sulastri, pelaksanaan KKN tahun ini terdiri-dari KKN Reguler di Aceh Besar, KKN Literasi, KKN Internasional, dan KKN Tematik. Sasaran pelaksanaan KKN Reguler adalah di Kabupaten Aceh Besar. KKN Literasi di 5 kabupaten yakni Aceh Besar, Aceh Timur, Bireuen, Pidie Jaya dan Bener Meriah. KKN Internasional bersama UTM, Untad, dan UTU di Sabang, KKN Internasional BKS PTN Wilayah Barat di Lampung sedangkan KKN Tematik sesuai desa sasaran kegiatan pengabdian Dosen.
Dalam materinya, Prof. Dr. Ir Humam Hamid, MA menjelaskan tentang struktur sosial, norma, adat, syariat serta nilai-nilai yang berlaku di dalam tatanan masyarakat Aceh.
Humam mengingatkan bahwa KKN merupakan jembatan antara kampus dan masyarakat. Ia tidak boleh dipandang sebagai sekedar tugas akademik melainkan sebagai ruang perjumpaan antara nilai dan pengalaman. KKN jangan digambarkan sebagai proyek kampus, melainkan kerja sosial bersama.
Melalui KKN, mahasiswa hadir membawa ilmu dan semangat inovasi. Dalam kegiatannya juga mahasiswa belajar langsung dari kehidupan Gampong, terkait adat, norma, dan nilai-nilai. Dalam ber-KKN kita harus menggeser pendekatan akademis menjadi praxis. Sebaiknya program kerja tumbuh dari interaksi dan kolaborasi, jelas Humam. (*)