ACEHSIANA.COM. BANDA ACEH – Pada acara perpisahan murid kelas VI MIN 11 Banda Aceh, suasana haru dan semangat memenuhi halaman madrasah setempat, Selasa (20/5/2025).
Kegiatan pelepasan murid kelas VI ini berlangsung bersamaan dengan puncak persembahan hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin (P5RA).
Kepala MIN 11 Banda Aceh, Bakhtiar, SAg MAg mengatakan, kegiatan ini menjadi momentum penting yang tidak hanya menjadi ajang perpisahan, tetapi juga unjuk karya dan penampilan siswa sebagai wujud pembelajaran karakter dan nilai-nilai Pancasila.
“Projek P5RA yang mengangkat tema Rahmatan Lil Alamin telah dilaksanakan sepanjang semester, dan dipersembahkan dengan penuh semangat oleh para murid dalam bentuk berbagai penampilan seni budaya, kreativitas, serta hasil praktik nyata,” ujar Bakhtiar.
Dijelaskannya, kegiatan ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi yang sangat baik antara pihak sekolah, komite, serta wali murid.
Kata kepala madrasah, seluruh pihak bersatu dalam mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan projek, mulai dari perencanaan hingga pementasan akhir.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Adek Elfera Chandawati MPd menyampaikan, kebanggaannya atas hasil karya peserta didik yang ditampilkan dalam acara ini.
Hal yang sama juga disampaikan Waka Bidang Kesiswaan, Suriani SPdI dan Waka Bidang Humas, Nasri SPdI MPd.
Kata Elfera, mereka menilai bahwa proses kreatif yang dilakukan telah mencerminkan semangat gotong royong, kerja keras, serta penguatan karakter yang menjadi inti dari pendidikan di madrasah.
“Kami sangat bangga melihat penampilan anak-anak yang penuh kreativitas dan makna. Ini adalah buah dari pembelajaran yang menyentuh hati dan karakter, serta hasil kolaborasi yang luar biasa antara guru, komite, dan orang tua,” ujar Elfera.
Ia menuturkan, salah satu penampilan yang menarik perhatian adalah fashion show busana dari bahan daur ulang.
Para murid tampil percaya diri mengenakan pakaian hasil olahan barang bekas yang telah di sulap menjadi busana kreatif dan bernilai ekonomis tinggi.
“Kegiatan ini mengajarkan peserta didik untuk peduli lingkungan dan mengembangkan jiwa kewirausahaan sejak dini,” ungkap Elfera.
Selain itu sambungnya, penampilan seni budaya khas Aceh juga menjadi sorotan dalam acara ini.
Elfera menjelaskan, tarian like Aceh, dibawakan oleh murid laki-laki, memperlihatkan kekuatan nilai budaya lokal dan semangat persatuan.
“Sedangkan murid perempuan menampilkan berbagai tarian daerah seperti, Tarian Zapin Melayu, mengandung makna keharmonisan dan kebersamaan dalam
masyarakat Melayu-Aceh,” sebut Elfera.
Kemudian, Tarian Pemulang Maja, menggambarkan tradisi permohonan maaf dan saling memaafkan dalam adat Aceh sebagai simbol kedamaian.
Selanjutnya, tarian kreasi, sebagai hasil gabungan berbagai gerakan daerah yang menonjolkan kekompakan dan kolaborasi antar peserta didik.
Berikutnya, Tarian Bungong Jeumpa, tarian khas Aceh yang melambangkan keindahan, keramahan, dan semangat dalam menyambut tamu.
“Seluruh rangkaian penampilan ini merupakan hasil bimbingan dan arahan dari Yeni Marlina, guru pengampu mata pelajaran Projek P5RA di MIN 11 Banda Aceh dan juga wali kelas Fatmawati, Muchraini dan Nurfajri,” tutur Elfera.
Ditambahkannya, bahwa setiap proses dilalui dengan penuh semangat dan partisipasi aktif dari siswa.
“Anak-anak sangat antusias sejak awal, mereka tidak hanya tampil, tapi juga memahami makna dari setiap karya yang mereka ciptakan. Ini adalah pembelajaran karakter yang hidup,” ucap Elfera.
Lebih lanjut ujarnya lagi, acara yang dikemas dengan berbagai bentuk seni ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah tidak hanya membentuk kecerdasan intelektual, tetapi juga membina nilai-nilai spiritual, sosial, budaya, dan kepedulian lingkungan, sebagaimana esensi dari Profil Pelajar Pancasila.
“Acara ditutup dengan do’a dan foto bersama, dengan harapan agar seluruh murid tetap membawa nilai-nilai luhur Pancasila dan Islam dalam setiap langkah kehidupan mereka di masa depan,” pungkas Elfera. (*)