Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Mendikbudristek Sebut Tantangan Bahasa Indonesia Semakin Rumit pada Era Perkembangan Teknologi

Sapa Siswa SMK, Mendikbudristek Minta Agar Miliki Keterampilan
Mendikbudristek, Nadiem Makarim saat sapa siswa SMK (doc. jpnn.com)

ACEHSIANA,COM, Banda Aceh – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebutkan bahwa tantangan Bahasa Indonesia semakin rumit pada era perkembangan teknologi. Hal itu disampaikan Nadiem pada Minggu (30/10) di Jakarta.

Menurut Nadiem, Bahasa Indonesia diciptakan untuk merajut beragam suku, agama, etnis, dan golongan menjadi satu kesatuan. Oleh karena itu, tambah Nadiem, Bahasa Indonesia memiliki keunggulan dalam hal sifatnya yang terbuka.

“Bahasa Indonesia dengan leluasa menyerap banyak kosakata, istilah, serta konsep, baik dari bahasa asing maupun bahasa daerah. Hal tersebut dapat kita lihat dari entri Kamus Besar Bahasan Indonesia (KBBI) yang terus bertambah. Hal itu membuktikan bahwa bahasa kita terus berkembang,” ujar Nadiem.

Dikatakan Nadiem bahwa dewasa ini bahasa Indonesia menghadapi tantangan yang makin rumit, yang salah satunya disebabkan oleh perkembangan teknologi yang makin cepat. Karena itu, pihaknya melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) berusaha meningkatkan peran bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

“Bahasa Indonesia juga bahasa yang mampu mengartikulasikan perkembangan teknologi dan mengekspresikan pengalaman-pengalaman baru generasi muda. Badan Bahasa berkomitmen untuk terus mengakselerasi perkembangan bahasa Indonesia melalui pemanfaatan teknologi yang tepat guna,” sebut Nadiem.

Nadiem pada kesempatan tersebut berpesan kepada para guru untuk memanfaatkan inovasi-inovasi teknologi dari Badan Bahasa dalam pembelajaran bahasa dan sastra di sekolah.

“Sebarkan praktik baik Anda dalam menggunakan produk-produk teknologi kami kepada masyarakat yang lebih luas,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Badan Bahasa Kemendikbudristek, E Aminudin Aziz, mengatakan, keberadaan bahasa Indonesia telah menjadi anugerah bagi bangsa Indonesia. Sebab, bahasa Indonesia menjadi simbol, jati diri, serta perajut persatuan.

“Namun, seiring dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat dengan begitu cepat, kita ditantang untuk tetap mengembangkan dan membina bahasa persatuan, merawat bahasa daerah, sekaligus menguasai bahasa asing,” ungkap Aziz.

Aziz menuturkan bahwa diperlukan kebijakan kebahasaan yang berkelanjutan. Badan Bahasa Kemendikbudristek, kata dia, hadir sebagai satu-satunya lembaga pemerintah yang diberi mandat untuk menangani masalah kebahasaan dan kesastraan di Indonesia dengan menjaga mutu bahasa Indonesia dalam berbagai ranah demi kewibawaan dan martabat bangsa. (*)

Editor: Darmawan