Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi
OPINI  

Melirik Potensi Wisata Arung Jeuram di Alue Keujrun

Melirik Potensi Wisata Arung Jeuram di Alue Keujrun

Oleh: Baihaki

Hari itu Sabtu (5,/3/2022) siang, cuaca cukup menyengat saat rombongan Dinas Pendidikan Aceh menyusuri arus Sungai (Krueng) Kluet yang begitu deras dan berbatu untuk sampai
di Gampong Alue Keujrun, Kecamatan Kluet Tengah, Kabupaten Aceh Selatan.

Satu-satunya alat transportasi yang digunakan adalah sampan atau robin menyusuri Sungai Kluet dengan waktu tempuh mencapai 2,5 sampai 3 jam bahkan dalam perjalanan ada sampan yang ditumpangi sempat beberapa kali tersedak.

Mesin Sampan yang ditumpangi Kepala Dinas Pendidikan Aceh mengalami kerusakan hingga harus menepi beberapa saat untuk perbaikan. Kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke desa tujuan, namun nakhoda tidak sedikitpun ciut nyalinya dan tetap tenang.

Sungai yang arusnya cukup deras membuat sang nakhoda menghindari bebatuan dengan kelincahannya mengendalikan sampan yang kami tumpangi, Alhamdulillah rombongan tiba dengan selamat di Desa Alue Keujrun jelang sore hari.

Disana ada dua desa yaitu Alue Keujrun dan Sarah Baru dengan jumlah penduduknya 400 jiwa terdiri dari 90 kepala keluarga. Sumber ekonomi masyarakat setempat adalah bertani dan berkebun. Hamparan tanahnya yang luas di pegunungan yang sangat indah dan subur.

Menurut cerita masyarakat setempat, pada masa konflik antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia, Alue Keujrun dan Sarah Baru dijadikan tempat pelarian gerilyawan GAM bahkan Bupati Aceh Selatan, Tgk.Amran sempat tinggal disini.

Melirik potensi wisata di Sungai Kluet yang muaranya dari Sungai Alas Aceh Tenggara terletak di kaki Gunung Leuser tentu sangat menjanjikan. Sungai bebatuan dengan arusnya yang sangat deras tentu sangat cocok untuk dijadikan destinasi wisata arung jeuram.

Pada pertengahan tahun 2019 yang lalu, Dinas Pendidikan Aceh pernah melaksanakan FGD Bahasa Kluet di dalamnya bukan saja tentang bahasa, namun mengangkat historis, kuliner bahkan potensi wisata di Wilayah Kluet untuk di kembangkan.

FGD yang dilaksanakan oleh Bidang SMA dan PKLK Disdik Aceh itu, penulis sendiri sebagai salah seorang menjadi fasilitator selanjutnya pada tahun 2020 sudah di programkan tindak lanjut dengan melaksanakan workshop dan tahun 2021 akan eksesekusi.

Namun akibat Covid-19 semua program yang telah disusun akhirnya batal dengan harapan pada tahun 2022 atau 2023 kembali menjadi prioritas pengembangan Bahasa Kluet serta mengangkat potensi wisata dan kuliner di daerah Kluet.

Penulis menawarkan, potensi wisata Arung Jeuram di Sungai Kluet dengan mengambil lokasi Desa Alue Keujrun menjadikan desa tersebut kembali mengingatkan kita pada masa lampau. Konsep yang ditawarkan adalah berbentuk tradisional.

Berbentuk tradisional misalnya di persawahan dibuat semacam rumah atau jambo terbuat dari papan dengan atap rumbia. Masakan yang disajikan menggunakan alat-alat tradisional menggunakan periuk memasak nasi di atas tungku dengan menggunakan kayu api.

Alamnya yang masih perawan, pegunungan dan hutan yang tanahnya sangat subur. Disana juga ada persawahan dan yang sangat menarik Sungai Kluet menghasilkan banyak Ikan Kerling dan masih banyak lagi kuliner khas daerah Kluet yang belum terpublikasi.

Semoga suatu hari nanti bisa terwujud….!!!. (*)

Penulis adalah Kontributor Majalah Tekkomdik Disdik Aceh berdomisili di Banda Aceh