Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Mantan Ketua ADIC 2011 Ulangi Sukses di ICATES 2024

ACEHSIANA.COM. Banda Aceh – Mantan Ketua Aceh Development International Conference (ADIC) 2011, Muhammad Yasar, kembali mengulang kejayaannya dalam mengelola event seminar berskala internasional.

Tahun ini Yasar dipercayai menjadi Ketua Panitia International Conference on Agricultural Technology, Engineering and Enviromental Science (ICATES) VI Tahun 2024 yang berlangsung 19-20 September 2024 di Banda Aceh.

Meskipun sama-sama konferensi internasional, menurut Yasar banyak sekali perbedaan dari kedua event tersebut apalagi dengan selang waktu yang cukup panjang yakni 13 tahun.

Dari segi penyelenggaraan, ADIC belum lagi mengharuskan adanya pengindeks internasional seperti Scopus. Sementara sejak beberapa tahun setelah itu semua konferensi internasional telah mewajibkan diindeks publisher internasional. Dan sistemnya sekarangpun telah berkembang jauh sekali, kenang Yasar.

Dulu ADIC diinisiasi oleh para mahasiswa pasca dan doktoral yang sedang menempuh studi di Malaysia. Konsep pelaksanaannya lebih multidisiplin terkait pembangunan Aceh. Tujuannya selain akademik juga memberikan sumbangan pemikiran kepada Pemerintah Aceh secara spesifik. Bahkan disebabkan situasi dan kondisi jelang Pilkada saat itu, suasananya juga sedikit terserempet bau politik.

Sedangkan ICATES nuansanya lebih akademik sebagai forum ilmiah dibidang khusus keteknikan pertanian karena memang diinisiasi oleh para akademisi di lingkungan Departemen Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Biarpun nyaris sama momentumnya jelang Pilkada, namun ICATES sama sekali tidak tersentuh aroma politik, ujar Yasar.

Dosen Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala ini tergolong sosok yang kerap terlibat di dalam kegiatan seminar internasional. Bahkan ketika menjabat sebagai Direktur Politeknik Aceh Selatan, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc sempat menggagas dan berhasil menjalankan seminar internasional SAICOET atau South Aceh International Conference on Engineering and Technology (Seminar Internasional Aceh Selatan di Bidang Teknik dan Teknologi) Tahun 2018.

Sayangnya Seminar Internasional yang digagas untuk dilaksanakan di Tapaktuan setiap tiga tahun sekali itu belum ada kelanjutannya.

Di Universitas Syiah Kuala sendiri, Ketua MPW Pemuda ICMI Aceh ini pernah terlibat dalam kepanitiaan Annual Internasional Conference (AIC) USK, International Conference on Agriculture and Bioindustry (ICAGRI) FP USK dan Internasional Conference on Agricultural Technology, Engineering and Enviromental Science (ICATES) TP FP USK.

Menurut Yasar, kegiatan seperti ini sangat besar manfaatnya apalagi kita sedang berada di era globalisasi yang menuntut interaksi dan kolaborasi di peringkat antar bangsa. Selain memberi pengaruh terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kegiatan seminar internasional dapat dijadikan ajang promosi budaya dan wisata di dunia internasional.

Ia berharap agenda-agenda seperti ini senantiasa mendapat dukungan tidak hanya oleh jajaran pimpinan di instansi perguruan tinggi melainkan pimpinan daerah dan nasional turut andil yang besar terhadap keberlangsungan dan keberlanjutannya. Apabila penting dijadikan sebagai agenda bersama, apalagi untuk konferensi-konferensi yang sudah memiliki track record penyelenggaraan yang baik dan terpercaya, pungkas Yasar. (*)