Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Kontroversi Keputusan Wasit Warnai Laga, Aceh Lolos ke Semifinal PON XXI Usai Menang WO Atas Sulteng

Kontroversi Keputusan Wasit Warnai Laga, Aceh Lolos ke Semifinal PON XXI Usai Menang WO Atas Sulteng
Mobil Ambulance masuk lapangan setelah insiden pemukulan wasit oleh pemain Sulteng

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Tim sepak bola putra Aceh berhasil melaju ke semifinal Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut setelah memenangkan laga perempat final melawan Sulawesi Tengah (Sulteng) lewat kemenangan walkover (WO).

Laga yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (15/9) malam WIB, berakhir kontroversial dengan keputusan wasit yang memicu kericuhan di lapangan.

Pertandingan sempat berjalan ketat, dengan Sulteng unggul lebih dulu 1-0 melalui gol Wahyu Alan pada menit ke-24.

Gol tersebut tercipta lewat skema serangan balik cepat, di mana Wahyu Alan berhasil lolos dari pengawalan pemain Aceh dan melepaskan tendangan yang gagal dihentikan kiper Aceh.

Hingga akhir babak pertama, Sulteng masih memimpin meski Aceh sempat mengancam lewat beberapa peluang, termasuk tendangan bebas Resi Wahyudi yang ditepis kiper Sulteng, Rexy.

Namun, suasana di lapangan memanas pada menit ke-38 setelah terjadi perselisihan antara pelatih Sulteng dan staf pelatih Aceh di pinggir lapangan.

Kejadian ini memicu emosi suporter tuan rumah yang kemudian melemparkan botol-botol ke lapangan. Setelah situasi berhasil dikendalikan, pertandingan dilanjutkan dengan tambahan waktu tujuh menit, dan Sulteng tetap mempertahankan keunggulan 1-0 hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Aceh tampil lebih agresif. Pada menit ke-46, tendangan bebas Tifatul Ulfi mengarah langsung ke gawang, tetapi kembali dapat digagalkan oleh Rexy yang tampil gemilang.

Upaya Aceh untuk menyamakan kedudukan terus berlanjut, termasuk aksi individu Akmal Juanda pada menit ke-58 yang melewati tiga pemain Sulteng sebelum tendangannya melambung di atas mistar gawang.

Puncak kontroversi terjadi pada menit ke-74 saat Wahyu Alan diusir keluar lapangan karena dinilai melakukan pelanggaran berbahaya.

Sulteng yang bermain dengan 10 pemain harus menghadapi tekanan berat dari Aceh. Ketegangan semakin memuncak pada menit ke-85 setelah Moh Akbar mendapatkan kartu merah kedua untuk Sulteng, membuat mereka harus bermain dengan sembilan pemain.

Situasi semakin kacau saat wasit memberikan hadiah penalti kepada Aceh pada menit ke-97. Pemain Sulteng, Rizki Saputra, yang tidak terima dengan keputusan tersebut, memukul wasit di bagian kepala hingga terjatuh.

Akibat insiden ini, wasit harus mendapatkan perawatan medis sebelum akhirnya dibawa keluar lapangan dengan ambulans.

Kondisi ini membuat para suporter tuan rumah semakin marah dan melemparkan botol ke lapangan, menyebabkan pertandingan terhenti sementara.

Setelah pertandingan dilanjutkan, Rizki Saputra diusir keluar lapangan, membuat Sulteng hanya bermain dengan delapan pemain.

Penalti yang dieksekusi oleh Akmal Juanda berhasil ditepis oleh Rexy, namun beberapa saat kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti setelah pemain Sulteng dinyatakan melakukan handball. Kali ini, Akmal Juanda berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1.

Pertandingan yang seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu berakhir lebih cepat setelah tim Sulteng memutuskan untuk mengundurkan diri alias WO.

Keputusan ini memastikan Aceh lolos ke semifinal, sementara Sulteng harus mengakhiri langkahnya di perempat final.

Di media sosial, warganet ramai membahas insiden ini. Banyak yang menilai kinerja wasit sangat memihak kepada tuan rumah Aceh.

Meski tidak membenarkan tindakan pemukulan terhadap wasit, beberapa warganet memahami kekesalan tim tamu yang merasa dirugikan oleh sejumlah keputusan kontroversial wasit. (*)

Editor: Darmawan