Acehsiana-Aceh Utara | SMAN 1 Matangkuli memperingati 17 tahun kedamaian Aceh dengan cara unik. Terhitung mulai tanggal 15 Agustus 2005, RI dan GAM menandatangani perjanjian damai di Helsinki Finlandia yang kemudian dikenal dengan MoU Helsinki. Maka pada tahun 2022, genaplah 17 tahun usia perdamaian tersebut. Warga SMA Negeri 1 Matangkuli mengadakan syukuran menyambut 17 tahun perdamaian Aceh.
Syukuran tersebut diawali dengan membaca surat Yasiin setelah Dzikir dengan jajaran Sekda Aceh berlangsung sebagaimana hari biasanya. Murid, Guru dan Tendik bersama-sama membaca Yasiin dipimpin oleh guru Pendidikan Agama Islam, Ustadz Rizky Aulia. Setelah pembacaan Yasiin yang dihadiahkan bagi para syuhada dan orangtua yang sudah menghadap ilahi, acara dilanjutkan dengan kenduri nasi guri bagi murid yang yatim.
Nasi guri tersebut merupakan donasi dari guru dan tendik SMA Negeri 1 Matangkuli sebagai bentuk kepedulian dan kepekaan sosial sekaligus wujud rasa syukur perdamaian Aceh.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin SPd MPd mengungkapkan bahwa 17 tahun merupakan usia menuju kedewasaan, semoga perdamaian Aceh membuat warga Aceh bangkit dari keterpurukan akibat konflik, menata lebih maju pendidikan Aceh, menghilangkan kebencian yang selama ini mendera sehingga menghambat pembangunan, serta mensyukuri nikmat Allah akan nyamannya berusaha dan beribadah di Aceh.
Acara yang berlangsung sederhana ini memberi nuansa penuh kesyukuran atas perdamaian sebagai anugerah Allah yang senantiasa harus dijaga, Setelah kegiatan, dalam amatan Acehsiana, murid SMA Negeri 1 Matangkuli melanjutkan aktivitas pertandingan olahraga dalam kegiatan Pekan Raya Murid 17 Agustus 2022.
Editor : Dar