ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Ketua Pemuda Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (Pemuda ICMI) Aceh, Dr Muhammad Yasar STP MSc, menyebutkan bahwa petani harus mampu memanfaatkan peluang hilirisasi untuk meningkatkan added value. Hal itu disampaikan Yasar yang juga Dosen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala (USK) saat menjadi salah seorang tim pelatihan dan pendampingan petani bawang merah di Cot Cut, Aceh Besar pada tanggal 19 – 22 Oktober 2022.
Menurut Yasar, munculnya istilah hilirisasi pada dasarnya sebagai respon atas kegagalan peran ekonomi berbasis komoditas yang tidak berhasil menjadi penghela pertumbuhan ekonomi akibat harganya di pasar dunia berjatuhan.
“Semua komoditas pertanian harganya diintervensi oleh mekanisme pasar. Hampir tidak ada produk pertanian yang harganya ditentukan sendiri oleh petani, bahkan ketika di pasar sudah terjadi kenaikan sekalipun, di level petani belum tentu menikmati keuntungan,” ujar Yasar.
Dikatakan Yasar bahwa berbeda halnya jika petani masuk ke ranah hilirisasi produk turunan lewat aktivitas pengolahan paska panen. Produk-produk pertanian akan mendapatkan added value yang lebih tinggi, membuka peluang kerja/usaha, dan tentunya meningkatkan ekonomi dan kesejahteraannya.
Koordinator Kegiatan yang juga Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof Dr Ir Samadi MScmenerangkan bahwa rangkaian kegiatan terdiri-dari kegiatan pelatihan yang terdiri-dari teknik budidaya, pemeliharaan dan pengendalian hama dan penyakit, hilirisasi produk, hingga penguatan kelembagaan. Samadi menambahkan kegiatan program patriot pangan ini merupakan kegiatan konsorsium dari 10 PTN dan USK merupakan koordinator wilayah I Sumatera.
Universitas yang tergabung didalam konsorsium tersebut adalah Universitas Syiah Kuala, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Tanjungpura,. Universitas Pattimura, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gajah Mada, Universitas Mulawarman, Universitas Sutan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Mataram.
Sebagai penerima manfaat dari kegiatan tersebut, Keuchik Gampong Cot Cut, Muhammad Zein merasa sangat beruntung mendapat pelatihan dan pendampingan bagi warganya khususnya kelompok petani bawang. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan ekonomi masyarakatnya.
Turut hadir sebagai narasumber dimasing-masing sesi pelatihan Prof. Dr. Ir. Rina Sriwati, M.Si (Proteksi Tanaman), Dr. Siti Hafsah, SP., M.Si (Agroteknologi) dan Dr. T. Saiful Bahri, SP., M.Si (Agribisnis). (*)
Editor: Darmawan