ACEHSIANA.COM, Idi – Menyambut keberkahan dan kemuliaan Ramadan 1443 H, SMN 1 Julok, Aceh Timur, menyantuni 80 ana yatim dan yatim piatu. Santunan yang dikemas dalam “SMKN 1 Julok Berbagi” tersebut berlangsung pada Senin (18/4) di SMKN 1 Julok.
Kepala SMKN 1 Julok, Faisal ST menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai wujud kepedulian warga sekolah terhadap anak yatim dan yatim piatu di sekitar sekolah, saling membantu dan tolong menolong.
“Dana yang berhasil terkumpul untuk santunan anak yatim ini sebesar Rp 10.469.000. Sumbernya dari beberapa dosen Institut Pendidikan Guru Kampus Temenggong Ibrahim, Malaysia dan juga beberapa rekan-rekan guru dari negeri tetangga,” ujar Faisal.
Dikatakan Faisal bahwa dirinya saat ini sedang membangun relasi dengan beberapa industri untuk pemagangan siswa ke Malaysia.
“Saat ini kami sedang membangun komunikasi dengan beberapa teman di sana untuk dapat difasilitasi menjalin kerjasama. Alhamdulillah dua minggu lalu saya sudah berbincang via WA dengan teman disana, mereka siap membantu,” sebut Faisal.
Faisal meminta agar anak yatim yang disantuni untuk mendoakan para donatur. Para anak yatim tersebut, lanjut Faisal, merupakan siswa SMP sederajat yang terdekat dengan SMKN 1 Julok.
“Aneuk-Aneuk meutuwah asoe syuruga, mari ta bet dua jaroe ta meulakee bak poe teuh Allah untuk ureung-ureung nyang ka geu sumbang keu geutanyoe,” pinta Faisal yang juga Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Aceh Timur itu.
Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah Kabupaten Aceh Timur, Abdul Jaban SPd MPd yang dalam hal ini diwakilkan oleh Muliyadi SPd MM selaku koordinator pengawas sekolah jenjang SMK menerangkan bahwa siapa yang merawat dan menyantuni anak yatim, maka Allah SWT menawarkan surga dan tempat yang sangat spesial bersamanya. Dengan demikian, sudah seharusnya kita menjaga dan menyayangi anak yatim, terutama yang dalam kondisi perekonomiannya lemah.
“Rumah terbaik adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang dimuliakan. Seburuknya rumah adalah rumah yang ada anak yatim, tetapi dihinakan,” tutur Mulyadi.
Mulyadi menambahan bahwa kita wajib menyantuni anak yatim dan memperhatikan hak mereka. Bukan saja aspek material tetapi juga aspek pendidikan, ekonomi, sosial, spiritual dan lainnya.
“Aktivitas ini dapat bermanfaat bagi sesama hendaknya. Terutama menghilangkan kesedihan dan membantu meringankan beban anak yatim. Kegiatan sosial seperti ini dapat dicontoh sekolah lain,”pungkas Mulyadi. (*)
Editor: Darmawan