ACEHSIANA.COM, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengumumkan peluncuran Awan Penggerak, sebuah sistem inovatif yang dirancang untuk mengoptimalkan akses layanan pendidikan di daerah dengan keterbatasan layanan internet. Awan Penggerak memungkinkan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di seluruh Indonesia untuk memiliki akses yang setara terhadap sumber dan media belajar.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, menyatakan bahwa Awan Penggerak akan memberikan kesempatan yang sama bagi semua guru untuk mengakses materi pendidikan, baik di daerah reguler maupun di daerah khusus. “Sistem ini kami beri nama Awan Penggerak,” ujar Nunuk Suryani di kantor Kemendikbudristek, Jakarta.
“Awan Penggerak dirancang untuk dapat diakses secara offline, memungkinkan sinergi dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM) tanpa memerlukan jaringan internet. Sistem ini akan mengakomodasi konten-konten dari PMM dan dikembangkan secara berkelanjutan untuk mendukung pengembangan kompetensi dan kinerja PTK,” ujar Nunuk.
Nunuk Suryani menjelaskan bahwa pemanfaatan Awan Penggerak akan dilakukan melalui tahapan kegiatan yang meliputi identifikasi kebutuhan, desain, dan pembuatan sistem belajar bagi PTK. Setelah peluncuran, Kemendikbudristek akan menyelenggarakan bimbingan teknis untuk Calon Pelatih Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan pelatihan bagi PTK serta Aktor Penggerak.
Implementasi Awan Penggerak akan dilakukan secara bertahap di satuan pendidikan yang didampingi oleh Aktor Penggerak. Ditjen GTK akan melakukan evaluasi dan persiapan untuk kegiatan siklus selanjutnya.
“Kami yakin Awan Penggerak akan mendukung PTK di daerah khusus untuk mendapatkan akses informasi dan sumber pembelajaran yang lebih inklusif,” tambah Nunuk.
Inisiatif Awan Penggerak berasal dari 11 UPT Kemendikbudristek dari tiga Direktorat Jenderal, yaitu Ditjen GTK, Ditjen PDM, dan Ditjen Vokasi. Diskusi perancangan dan pengembangan Awan Penggerak telah dimulai sejak Desember 2022 dan diikuti dengan serangkaian diskusi hingga Februari 2023.
Pada Mei 2023, uji coba terbatas telah dilakukan oleh BGP Papua Barat terhadap tiga model pengembangan Awan Penggerak di enam provinsi. Ke depan, Awan Penggerak akan menyebar secara nasional untuk mendukung satuan pendidikan di daerah khusus dan daerah dengan kendala jaringan internet, sesuai dengan Kepmendikbudristek Nomor 160/P/2021 tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis. (*)
Editor: Darmawan